Laporan Wartawan Grid.ID, Bunga Mardiriana
Grid.ID - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah melaporkan hasil temuan pertamanya pada Rabu (28/11/2018).
Dalam buku perawatan pesawat, KNKT menemukan setidaknya ada 6 masalah yang sudah dialami oleh pesawat Lion Air JT 610 sejak tanggal 26 Oktober 2018.
Hingga akhirnya pesawat tersebut jatuh pada 29 Oktober 2018.
Baca Juga : Ini Alasan Mangapa Konser Ed Sheeran Divide World Tour 2019 Digelar 3 Mei di Jakarta
Masalah-masalah tersebut terkait dengan indikator kecepatan dan ketinggian pesawat.
KNKT juga menyajikan data dari kotak hitam Flight Data Recorder (FDR).
Dari data tersebut didapat bahwa hidung pesawat Lion Air JT 610 sempat turun sebanyak 20 kali dalam 11 menit.
Tak hanya itu, KNKT juga masih menyelidiki sensor Angle of Attack (AoA) dalam pesawat.
Temuan KNKT ini akan didiskusikan dengan Boeing dan FAA di Amerika Serikat.
Setelah melihat hasil temuan KNKT tersebut, salah satu keluarga korban Lion Air JT 610 justru berpendapat bahwa pihak keluarga merasa tuntutan hukum adalah yang terpenting.
Hal tersebut disampaikan oleh Irianto Surip yang merupakan orang tua Rio Nanda Putra, salah satu korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.
"Kita apresiasi hasil investigasi KNKT. Tapi kita sudah mengetahui sebelumnya tentang adanya kerusakan salah satu sensor (angle of attack) di pesawat itu, dari laporan investigasi awal KNKT," ujar Irianto seperti dikutip dari Kompas.com.
"Menurut saya, yang terpenting bagi keluarga korban ini adalah kompak dan bersatu. Kita tempuh jalur hukum untuk menuntut keadilan," lanjut Irianto.
Baca Juga : Cerita Olla Ramlan tentang Sang Suami yang Juga Hobi Perawatan Tubuh
Sebelumnya, Irianto memang tengah melakukan tuntutan hukum kepada The Boeing Company, pabrik yang memproduksi Boeing 737 Max 8, melalui kantor pengacara Colson Hiks Edison.
"Saya berharap, ini menjadi perhatian semua pihak. Ada perbaikan regulasi agar peristiwa ini tidak terjadi lagi," pungkas Irianto. (*)
Penulis | : | Bunga Mardiriana |
Editor | : | Widyastuti |