Grid.ID - Berita hoax meresahkan dan mampu menggiring opini yang salah.
Bahkan di dunia nyata bisa memancing kericuhan, seperti saat santer berita hoax mengenai penculikan anak.
Orang gila pun jadi korban lantaran masyarakat menelan bulat-bulat berita hoax tersebut.
(BACA JUGA : Usai Ular Piton, Kalimantan Gempar dengan Munculnya Sepasang Naga yang Meliuk-liuk)
Hal itu membuat raksasa internet Google ikut berusaha mereduksi penyebaran hoax.
Google mulai menerapkan langkah-langkah yang dijanjikan untuk memerangi penyebaran berita palsu alias hoax melalui layanannya.
Akhir pekan lalu, raksasa internet ini mulai menandai berita-berita yang muncul di mesin pencarinya, dengan hasil kroscek fakta dari tim verifikasi pihak ketiga.
Laman Google Search akan memperlihatkan klaim dari berita dimaksud, lalu menyandingkannya dengan hasil kroscek.
(BACA JUGA : 7 Fakta Soal Istri Kedua Ahmad Albar, Cantik dan Masih Muda Ternyata Umurnya...)
Berita akan ditandai sebagai "benar", "salah", atau belum dapat dipastikan sepenuhnya.
Disediakan pula tautan untuk memberikan masukan apabila pengguna merasa masih ada yang janggal dari hasil pemeriksaan fakta (fact check).
"Dengan menampilkan hasil pengecekan fakta di hasil search, kami berharap pengguna bisa lebih mudah meninjau dan membuat penilaian sendiri," sebut Google dalam sebuah posting blog.
Nyesek, Anjing Bernama Pudding Setia Tunggu 9 Majikan yang Jadi Korban Tewas Pesawat Jeju Air, Begini Akhirnya
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Octa Saputra |
Editor | : | Octa Saputra |