Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri Awalia
Grid.ID - Aktor Baim Wong sempat menitikan air mata ketika mengucapkan kalimat ijab kabul atas pernikahannya dengan Paula Verhoeven, Kamis (22/11/2018).
Ternyata, air mata pemilik nama Muhammad Ibrahim tersebut tumpah lantaran lantunan ayat suci Alquran yang dibacakan sesaat sebelum dirinya mengatakan ijab kabul.
"Denger orang ngaji terus itu surat kesukaan aku, suka banget sama suratnya," kata Baim Wong seperti dikutip Grid.ID dari kanal YouTube, Sabtu (1/12/2018).
Baca Juga : Kenang Wajah Baim Wong Ketika Akad Nikah, Paula Verhoeven: Aku Gak Pernah Merasa Dia Secakep Itu!
"Apalagi yang fabiayyi ala i rabbikuma tukazziban, itu artinya nikmat Allah mana lagi yang engkau dustakan," sambung pemeran Hasan dalam film 'Jejak Cinta' ini.
Ketika mendengar lantunan penggalan ayat dari surat Ar Rahman, Baim Wong mengaku teringat dengan segala nikmat yang selama ini ia peroleh, bukan tidak mungkin ada nikmat yang lupa tak disyukurinya.
"Berapa banyak nikmat-Nya, kadang-kadang kita suka gak syukurin," ucapnya.
Baca Juga : Alami Kejadian Tak Terduga, Paula Verhoeven Bocorkan Malam Pertamanya dengan Baim Wong!
Tak hanya itu, lantunan ayat suci yang dikagumi Baim itu pun seringkali didengarnya tatkala melaksanakan ibadah solat tarawih pada bulan Ramadan.
"Suka nangis karena kalai lagi tarawih kalau baca surat itu pasti yang bacanya itu nangis mulu," imbuh Baim lagi.
Karenanya, Baim Wong pun kemudian tak kuasa menahan air matanya jatuh saat momen akad nikah berlangsung.
Baca Juga : Baim Wong Tunjukkan Selisih Panjang Kaki Paula Verhoeven dengan Kakinya
"Kebetulan pas denger surat itu dan suaranya bagus. Aduh dengan sendirinya (menangis), baru deh dengerin aja semuanya diresapin sampai keluar air (mata)," akunya lagi.
Padahal menurut Baim, dirinya sudah berusaha untuk melawan agar tidak menangis.
Baca Juga : Baim Wong dan Paula Verhoeven Ikuti Program Hamil, Ini Bocoran Nama Impian untuk Calon Anaknya
"Padahal aku udah gini, udah merem, udah mau nangis," ucap Baim sembari membungkukan badannya.
(*)
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Deshinta Nindya A |