Grid.ID - Masyarakat dihebohkan dengan kabar seorang kabar petani di Kebumen yang tega bunuh sang istri.
DR (38) seorang petani di Kebumen mengaku menyesal telah bunuh sang istri yang dicintainya.
Masalah ekonomi menjadi penyebab DR, seorang petani di Kebumen bunuh sang istri, Eni Hermawati.
Baca Juga : Pria Asal Kebumen Pelihara 10 Ular Piton Hingga Habiskan Rp 3 Juta Per Bulan
Dilansir dari TribunJabar, kejadian tersebut berlangsung pada Kamis (15/11/2018) lalu.
Sebelum DR menghabisi nyawa sang istri, dirinya sempat terlibat adu mulut dan berselisih beberapa hari.
DR yang hanya seorang petani merasa sakit hati dan kesal karena sang istri terus-menerus menuntut hidup mewah.
Eni menuntut DR untuk memiliki rumah berkeramik serta minta dibiayai untuk merawat diri di salon kecantikan.
Baca Juga : Ngengat Berekor 4 Mengerikan Di Kebumen Ini Bikin Heboh Netizen Berbagai Negara
Kemarahan DR memuncak saat Kamis (15/11/2018) malam ketika DR baru pulang dari kegiatan ronda malam.
DR berbaring di sebelah sang istri yang juga tengah berbaring di depan televisi namun posisi mereka saling membelakangi karena mereka memang sedang tak harmonis.
“Saat berbaring tersangka merasa tersinggung karena istrinya (korban) berkali-kali meludah ke tembok. Tersangka menegur korban karena dianggap tidak sopan,” Kasat Reskrim Polres Kebumen AKP Aji Darmawanasat dikutip Grid.ID dari Kompas.com
Selanjutnya tersangka keluar untuk buang air besar, setelah kembali dari kamar kecil, tersangka justru memasuki gudang dan mengambil sebilah sabit yang biasa digunakan untuk merumput.
Baca Juga : Siap Ikut Pemilu 2019? Larangan dan Sanksi dalam Kampanye Wajib Kamu Perhatikan
Sabit tersebut digunakan untuk menganiaya sang istri pada pukul 02.30 dini hari.
Mengetahui istrinya sudah tak bergerak, DS kembali ke gudang dan menemukan obat pembasmi serangga Lenit.
Tersangka kemudian berusaha mengakhiri hidupnya dengan menenggak obat serangga itu.
Namun upayanya untuk bunuh diri gagal setelah tim dokter dari RSUD Prembun berhasil mengatasi keracunannya tersebut.
Saat gelar perkara, Senin (26/11/2018), Kapolres Kebumen Ajun Komisaris Besar Arief Bahtiar mengungkapkan, tersangka DR tega menganiaya Eni Hermawati hingga tewas karena sakit hati yang menumpuk.
Eni yang baru dinikahinya April 2018 lalu itu menuntut lebih kepada tersangka yang sehari-hari bekerja sebagai petani.
Baca Juga : Segudang Alasan Generasi Milenial Harus #IkutPemilu2019, Ini Kata Seleb Muda!
“Istri ingin gaul pergi ke salon dan mempunyai barang mewah. Selanjutnya suami merasa sakit hati kepada istrinya yang sudah disimpan lama," katanya.
Tersangka menganggap korban tidak menghargai pekerjaan dan penghasilan sebagai petani.
Tersangka menegur korban agar sopan saat meludah.
Namun korban malah menjawab, "Umah urung dicat, urung dikeramik beh ora ulih diidoni. Apa maning nek wis dicat, dikramik. (Rumah belum dicat, belum dikeramik saja tidak boleh diludahi. Apalagi kalau sudah dicat sama dikeramik)," katanya menirukan korban.
Perkataan korban membuat tersangka marah dan gelap mata.
Saat rekonstruksi, tersangka berulang kali mengucapkan kata-kata penyesalan atas perbuatannya.
Bahkan ia mengungkapkan jika ia sangat mencintai istrinya.
Setelah berakhirnya rekonstruksi, tersangka menghampiri ayahnya dan bersujud serta menangis di kakinya.
Reka ulang menyita perhatian warga sekitar yang ikut menyaksikan dari balik garis polisi.
Warga sekitar tidak pernah menyangka tersangka yang dikenal pendiam tersebut tega melakukan aksi keji tersebut. (*)
Viral, Gadis Keturunan Indonesia yang Juga Anak dari Artis Lawas Ini Dinikahi Pangeran dari Kerajaan Malaysia, Siapa?
Source | : | Kompas.com,Tribun Jabar |
Penulis | : | Fahrisa Surya |
Editor | : | Fahrisa Surya |