Grid.ID - Dalam kehidupan rumah tangga tentu akan hadir konflik-konflik kecil diantara pasangan suami istri.
Ketika konflik muncul, ketidaksadaran pasangan suami istri atau orang tua tidak akan menyadari secara langsung, dampak yang dilihat oleh buah hatinya.
Mereka kerap berantem atau mengeluarkan emosi yang tidak stabil di depan anak-anaknya, saat ketidakcocokan itu berlangsung di rumah.
Anak yang terpaksa tinggal di tengah kedua orangtua yang sedang berkonflik, tentu akan terpengaruh secara psikis dan emosional.
Berikut ini 4 kondisi yang dialami oleh anak dalam pernikahan yang tak sehat dimana suami-istri sering bertengkar.
(BACA JUGA Hindari Bertengkar Sebelum Tidur Malam. Bikin Lelah Esoknya )
1. Tekanan
Hubungan kedua orangtua yang tak sehat akan meninggalkan pengaruh emosional bagi anak.
Dalam masa tumbuh kembangnya, anak akan mencoba memahami sekitarnya dengan pendekatan sikap dan melihat dari cara orangtuanya.
Ketika orang tua sudah terbiasa konflik di depan anak, maka anak pun akan merekam dan secara tak langsung akan membentuk emosioanal anak.
(BACA JUGA Ngeri, Benarkah Ada Gunting Saat Aming dan Evelyn Bertengkar?)
2. Depresi.
Ini adalah salah satu risiko besar yang akan dialami anak.
3. Sifat Labil
Pernikahan kedua orang tua yang memburuk bisa berakibat pada tumbuh kembang anak yang akan memburuk juga.
Anak bisa memiliki kepribadian yang tak stabil.
Sementara itu, mungkin anak akan sukses dalam dunia pendidikan atau kemampuan lainnya.
Namun anak akan memiliki konflik internal dalam dirinya, mengenai hidup dan emosionalnya.
(BACA JUGA Suka Bertengkar Dengan Suami Karena Uang? Yuk Belajar Kompak Kelola Uang)
4. Takut untuk Dekat dengan Orang Lain
Anak yang dibesarkan oleh kedua orang tua yang sedang konflik akan susah untuk dekat dengan orang lain.
Kondisi tersebut dipengaruhi oleh trauma, sadar atau tak sadar.
Selain itu, anak juga menghindari hubungan dekat dengan orang lain karena takut sakit.
Apabila sudah dalam hubungan dekat, mereka akan penuh kecurigaan dengan pasangannya.
Lalu akan cenderung menghindar dari masalah.
(BACA JUGA 6 Penyebab Kamu Bertengkar Dengan Doi, Salah Satunya Adalah Hal yang Sangat Konyol!)
5. Masalah Suasana Hati
Kondisi orangtua yang penuh konflik bisa memicu gangguan mood pada anak, seperti misalnya dysthymia.
Bila kondisi ini tak ditangani dengan baik, maka akan memicu kelainan kepribadian.
Suasana hati yang tak baik ini dipicu karena trauma, hilangnya harapan, dan selalu merasa gagal.(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya