Laporan Wartawan Grid.ID, Bunga Mardiriana
Grid.ID - Akibat angin puting beliung yang melanda Bogor, seorang ibu meregang nyawa tertimpa pohon yang tumbang di pinggir jalan.
Peristiwa seorang ibu meregang nyawa tertimpa pohon akibat angin puting beliung di wilayah bogor ini terjadi pada Kamis (6/12/2018) pukul 15.00 WIB.
Angin puting beliung yang melanda Bogor ini bukan hanya membuat seorang ibu meregang nyawa tertimpa pohon, tetapi juga merusak puluhan bangunan.
Baca Juga : Satu Pengendara Wanita Tewas Setelah Tertimpa Pohon Tumbang Akibat Puting Beliung yang Terjang Bogor
Memasuki musim pancaroba seperti saat ini, berbagai fenomena alam mulai bermunculan.
Salah satunya adalah angin puting beliung yang disertai hujan deras.
Angin puting beliung melanda wilayah selatan kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis (6/12/2018) kemarin sekitar pukul 15.00 WIB.
Baca Juga : Mukjizat Itu Nyata, Ibu yang Sedang Mendorong Kereta Bayinya Hampir Tewas Tertimpa Pohon Tumbang
Melansir dari Kompas.com, angin puting beliung yang disertai dengan hujan deras tersebut menyebabkan pohon-pohon tumbang di beberapa daerah.
Beberapa daerah di Bogor yang terkena angin puting beliung diantaranya adalah Kelurahan Cipaku, Kelurahan Batutulis, Kelurahan Pamoyanan dan Kelurahan Lawanggintung.
Tak hanya menyebabkan pohon tumbang, angin puting beliung yang disertai dengan hujan deras tersebut membuat 50 unit rumah rusak dan 6 unit kendaraan ringsek.
Baca Juga : Nia Ramadhani Nyaris Tertimpa Plafon, Ardi Bakrie: Parah sih Ini
Salah satu kendaraan ringsek tersebut merupakan milik seorang ibu bernama Eni Retno (46).
Naas, Eni ditemukan sudah meregang nyawa didalam mobilnya yang tertimpa pohon.
Mobil yang ditumpangi Eni tertimpa pohon saat ia berada di dalam perjalanan.
Baca Juga : 7 Fakta Dufi, Mantan Jurnalis yang Ditemukan Meninggal Dunia dalam Drum di Bogor
Pada saat itu Eni akan menjemput anaknya ke sekolah.
"Korban meninggal dunia atas nama Eni Retno. Saat mau jemput anaknya pulang sekolah, mobilnya tertimpa pohon tumbang," ujar Kepala Pusat Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Kamis (6/12/2018) malam.
Menurut Kepala Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko, angin puting beliung adalah fenomena alamiah yang biasa terjadi.
Baca Juga : Heboh Beredar Video Detik-detik Angin Puting Beliung Memporak Porandakan Sebuah SPBU, Lihatlah Videonya Ini
Terutama ketika terjadi hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang yang berdurasi singkat.
Dirinya juga mengatakan, fenomena angin puting beliung lebih banyak terjadi pada masa transisi, baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya.
Kemunculan angin puting beliung tergolong sekitar, hanya sekitar 10 menit dan lebih sering terjadi pada musim pancaroba.
Baca Juga : 'Belalai' Puting Beliung Terbentuk di Danau Tempe Sulawesi Selatan, Berikut Dampak Buruknya Bagi Warga
"Selain itu fenomena puting beliung lebih sering terjadi pada siang atau sore hari dan terkadang menjelang malam hari," ujar Hary seperti dikutip dari Kompas.com.
Meski demikian, Hary juga mengatakan bahwa angin puting beliung sulit diprediksi secara spesifik.
Angin puting beliung hanya bisa diprediksi setengah sampai satu jam sebelum kejadian jika melihat atau merasakan tanda-tandanya dengan tingkat keakuratan 50 persen.
Baca Juga : Cerita Warga Soal Angin Puting Beliung di Yogyakarta: Langit Gelap dan Terdengar Suara Gemuruh
Angin ini cukup berbahaya karena kecepatannya bisa mencapai 45 kilometer per jam dan dapat membahayakan, terutama karena angin dapat menerbangkan benda-benda besar di sekitarnya. (*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Bunga Mardiriana |
Editor | : | Bunga Mardiriana |