Grid.ID - Naila Novaranti bukanlah anggota kesatuan militer, Ia hanya seorang sipil, dan ibu dari tiga anak.
Tapi, prestasinya, sungguh mengagumkan! Ia tercatat sebagai pelatih belly flying (salah satu jenis terjun payung) Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) dan Mabes TNI.
(BACA JUGA: Serem! Inilah Kisah Horor Game Tamagotchi, Bahkan Sampai Ada Yang Bunuh Diri Loh)
Sebagaimana dikutip Grid.ID dari Angkasa.co.id, nama Naila juga masuk sebagai orang pertama di regional Asia Tenggara yang menekuni olahraga ini.
Saat olahraga belly flying belum banyak penggiatnya, Naila sudah menekuni olahraga itu.
Ia pun berhasil mencatat sejarah untuk olahraga terjun payung ini.
Ia melatih Korps Wanita Angkatan Darat, juga melatih terjun payung Kopassus.
(BACA JUGA: Menteri Susi Beraksi di Golgo 13, Ada Pejabat Jepang Memimpikan Menteri Seberani Dia)
Awal keterlibatannya dalam pelatihan terjun payung di mabes TNI ini, ketika lembaga negara tersebut bekerjasama dengan Aerodyne, produsen parasut, pada tahun 2016 lalu.
Namanya kian melejit tak hanya di Indonesia, ia juga menjadi pelatih di berbagai kesatuan militer di sekitar 47 negara di seluruh dunia yang menggunakan produk Aerodyne.
Ke 47 negara itu, antara lain Inggris, Australia, AS, dan beberapa negara lainnya yang tidak ia sebutkan.
Kini kalangan militer dunia, mengenal Naila sebagai talent scout dan untuk Indonesia wanita berdarah Minang dan Sunda ini berperan sebagai perantara pengguna Aerodyne dari militer dengan rekanan-rekanan bisnisnya di Indonesia.
Karena kepiawaiannya itu pula ia dikukuhkan menjadi pelatih di berbagai kesatuan militer di seluruh dunia yang menggunakan produk Aerodyne.
Ia sendiri bergabung di produsen parasut terkenal di dunia itu sejak 10 tahun lalu.
(BACA JUGA: Punya Nyali Tinggi, Singgalah ke Moguicheng, Kota Iblis di Tiongkok)
Uniknya, karirnya diawali sebagai tenaga marketing.
Beruntung, perusahaan melihat potensi yang ia miliki, dan memberi kesempatan untuk berlatih terjun payung.
Kesempatan ini nggak disia-siakan, dan menjadi pemecut semangatnya menjadi penerjun yang profesional, khususnya untuk belly flying.
Naila memuji prestasi Kowad dalam hal akurasi, namun untuk belly flying menurutnya masih terkendala dalam pengembangannya karena Kowad selalu terjun rendah dan olahraga ini pun belum populer di Tanah Air.
“Kalo untuk akurasi, Kowad memang jagonya, sudah canggih lah. Tapi kalo untuk belly, karena selalu terjun rendah jadi ada kendala di situ,” ujarnya.
Gara-gara hobi ekstrimnya yang pada akhirnya menjadi profesinya itu, Naila Novaranti telah menjelajahi dunia.
Dalam beberapa bulan, ia bisa bolak-balik ke Amerika Serikat, kantornya tempatnya bekerja.
Sukses terus Naila. (*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?