Grid.ID-Momen mudik Lebaran yan terjadi tiap tahun, seperti memindahkan jutaan orang dari kota ke desa.
Nggak heran jika terjadi penumpukan dimana-mana, apalagi di jalan raya yang dipakai mudik.
Masih ingat kan kejadian di pintu tol Brexit yang membuat pemudik berhenti total hinga belasan jam?
Nah, sekarang pemerintah sedang berusaha menyiasati kondisi tersebut.
Saat ini pemerintah akan menggodok wacana pelaksanaan pelat ganjil-genap saat mudik Lebaran secara mendalam.
(BACA JUGA Mudik Lebaran Masih 3 Bulan Lagi, Tapi Kamu Harus Pesan Duluan Agar tak Kehabisan)
Sebelumnya, program pembatasan kendaraan dengan menerapkan pelat nomor kendaraan ganjil genap tersebut dilaksanakan di sejumlah ruas jalan utama di Jakarta.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah baru akan mengambil keputusan terkait wacana tersebut pada bulan depan, yakni di Mei.
"Saya kira, satu bulan ini kami akan diskusi,” ujar Menhub Budi Karya di sela-sela tinjauannya ke Stasiun Senen, Jakarta (14/4/2017).
“Nanti bulan Mei kami kabarkan lagi akan ganjil genap atau tidak," lanjut Budi.
(BACA JUGA Mudik 2017 Jatuh di Juni dan Biar Nggak Macet, Kaya Gini Nih Wacana Skenario lalu Lintas Dari Kemnhub)
Menurut Menhub, Kemenhub memastikan akan melibatkan semua pemangku kepentingan (stakeholder) untuk melakukan kajian pada wacana tersebut.
Sejumlah stakeholder yakni meliputi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), akademisi, hingga Lembaga Swadaya Masyakarat (LSM).
Menhub Budi Karya menilai, usulan pelaksanaan pelat ganjil-genap saat mudik Lebaran berasal dari masyakarat.
Oleh karena itu pembahasannya juga akan mendengar pendapat masyarakat.
"Kalau nanti ternyata dalam diskusi pada setuju, dan masyarakat setuju, kita jalani,” lanjutnya.
(BACA JUGA Mau Pakai Mobil Baru Pas Lebaran, Merek Ini Kasih Diskon Rp 5 Juta, Eh Ada yang Gratis juga lho!)
“Kalau banyak yang menolak, ya kita tidak paksakan," tegasnya.
Sementara itu, dihubungi secara terpisah Kepala Badan Pengatur Jalan Tol ( BPJT) Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna menyatakan penerapan aturan ganjil genap sangat dimungkinkan untuk diterapkan di jalan tol.
Menurut dia, pembatasan akses diperlukan untuk terus mengendalikan kapasitas jalan tol agar tidak overload atau kelebihan jumlah kendaraan yang masuk.
"Dari sisi implementasinya memungkinkan, kapasitas harus dibatasi dan lalu lintas diatur,” terang Herry.
“Ganjil genap bisa mengurangi sampai separuh dan itu mudah dilakukan untuk mengurangi volume kendaraan di jalan tol," tutup Herry.
Bagaimana menurut kamu? (*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?