Grid.ID - Anggota DPRD Kabupaten Indramayu, Azun Mauzun, membantah ada tujuan politis di balik penjemputan Mbah Fanani dari tempat pertapaannya di Dieng.
Azun tak menampik setelah penjemputan oleh pihaknya itu muncul kekhawatiran yang bersangkutan akan dimanfaatkan untuk kepentingan politik pribadi atau partai di Jawa Barat.
(BACA JUGA: Ternyata Mbah Fanani Diambil dari Pertapaannya atas Suruhan Tokoh Ini)
"Kami tidak akan menarik Mbah Fanani ke ruang politik," kata Azun, Minggu (16/4/2017).
Azun mengklarifikasi pernyataannya yang menyebut Mbah Fanani ada di balik karier politiknya.
Pengakuan itu tak lepas dari pengalaman spiritual dia sebelum menduduki kursi legislatif di Indramayu.
Azun mengaku bertemu orang mirip Mbah Fanani di Masjidil Haram, Makkah.
Orang yang tidak dikenal tersebut tiba-tiba memberinya kursi bewarna hijau.
Belakangan dia menyadari kejadian itu firasat baik bagi karier politiknya.
(BACA JUGA: Misteri Mbah Fanani, Pertapa Dieng yang Dicabut dari Persemayamannya)
"Saat saya ke Dieng, saya buka tenda Mbah Fanani. Saya melihat dia sama dengan orang yang saya temui di Tanah Suci," jelasnya.
Azun berjanji tidak akan memperalat Mbah Fanani untuk kepentingan komersial di tempatnya sekarang.
Menurutnya, penjemputan Mbah Fanani adalah permintaan Mbah dengan Abah Rojab, tokoh fenomenal di wilayahnya.
Bagaimana jika Mbah Fanani meminta dikembalikan ke tempat pertapaannya di Dieng?
Azun menegaskan akan mengantarkannya kembali.
"Jika sudah tiba saatnya Mbah Fanani minta dikembalikan ke Dieng, kami akan antarkan," tandasnya. (*)
Penulis | : | Hery Prasetyo |
Editor | : | Hery Prasetyo |