Namun sebagian besar telah ikut program transmigrasi ke Papua, Irian Jaya.
Mbah Boni termasuk yang menolak pindah, dan dia lebih memilih ikut suaminya. Pilihannya itu yang membuat ia menetap di Banyuwangi.
Jika dilihat perkembangan desa Srono sekarang ini, tinggal Mbah Boni satu-satunya yang masih membuat mainan berbahan tanah liat.
"Jadi sekarang ya tinggal saya yang buat mainan seperti ini. Sudah tidak ada lagi penerusnya," kata lansia itu.
Lansia ini bertekad, ia akan terus menekuni pekerjaannya itu selama tubuhnya masih kuat.
(BACA JUGA Begini Jawaban Keluarga Ketika Ditanya Apakah Jupe akan Pindah Rumah Sakit)
Kesederhaan, keramahannya, membuat anak-anak di sekitar rumahnya senang untuk menemani Mbah Boni dalam melakuakn pekerjaannya.
Sepulang sekolah, biasanya anak-anak main ke rumah Mbah Boni, ada juga yang minta dibuatkan mainan.
Dan itu pulalah yang membuat Mbah Boni bahagia melakoni hari-harinya.
Dari perkawinannya dengn suaminya yang berprofesi sebagai petani, Mbah Boni dikarunia 5 anak, 12 cucu dan 12 buyut.
Sebagian besar anak-anak Mbah Boni tinggal di Bali.
Salah satunya tinggal bersama Mbah Boni.
Anaknya itulah yang setiap hari membantu untuk mengambilkan tanah liat sebelum Mbah Boni mengolahnya. (*)
(BACA JUGA Inilah 5 Makanan yang Tepat Hilangkan Stres, Makan yang Tepat Bukan Makan yang Banyak)
Jefri Nichol Ungkap Alamat Rumahnya Pernah Tersebar di Instagram, sang Aktor Auto Syok Tetiba Disambangi Fans Fanatik: Ada Dua Cewek!