Grid.ID - Setelah mengetahui fakta soal radiator coolant, ini ada yang lainnya.
Kali ini soal do & don't, seputar cairan yang diisikan.
Sebelumnya, kamu mesti tahu dulu apa itu radiator.
(BACA JUGA : 8 Fakta Menarik Soal Radiator Coolant, Dari Pilihan Sampai Plus Minusnya)
Nggak banyak kok, kamu harus tahu dulu yang mana dan fungsi dari radiator.
Radiator itu letaknya didepan mesin dan bentuknya kotak dengan kisi-kisi.
Radiator adalah salah satu komponen pada sistem pendingin mesin mobil.
Fungsinya untuk membuang panas mesin melalui media cair yang bersirkulasi di dalam mesin.
(BACA JUGA : Anies-Sandi Bukan Pilihan Luna Maya, Makanya Kalau Mereka Menang Ini yang Dilakukan)
Sehingga temperatur kerja mesin tetap terjaga dari overheat.
Nah untuk urusan radiator, ada yang boleh dilakukan dan nggak boleh dilakukan.
Diantaranya seperti ini.
1. Hindari menggunakan air tanah/keran untuk mengisi radiator.
2. Air keran atau ledeng memiliki unsur logam dan kotoran yang bisa membuat radiator Anda tersumbat dan cepat menimbulkan karat.
3. Sebaiknya gunakan air dalam kemasan atau radiator coolant yang paling direkomendasikan.
4. Hati-hati memilih radiator coolant, beberapa radiator coolant memiliki sifat kimiawi yang dapat merusak radiator.
5. Pilih radiator coolant yang memiliki tingkat keasaman (pH) yang tak lebih dari 5%.
6. Cek radiator coolant pada bengkel yang mampu mengetes tingkat pH dalam radiator coolant.
7. Cek cairan radiator minimal 1 bulan sekali.
8. Setiap jarak tempuh kendaraan 20 ribu km, ganti cairan radiator.
9. Servis radiator tiap 60 ribu km - 80 ribu km.
Ngakak, Angelina Sondakh Disebut Nikah sama Nicholas Saputra Oleh Meta AI, Begini Respon Kocak sang Artis
Source | : | autobild.co.id |
Penulis | : | Octa Saputra |
Editor | : | Octa Saputra |