Grid.ID – Perayaan Hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April selalu menjadi momentum bagi kita para wanita untuk merefleksikan diri pada perjuangan kaum hawa.
Banyak yang mengaitkannya dengan gelar maupun karya apa yang sudah dicapai oleh wanita yang akhirnya diakui oleh dunia dan masyarakat.
Tapi, perayaan Hari Kartini bagi Grid.ID juga merupakan saat yang tepat bagi kita untuk mensyukuri bahwa sesungguhnya kita pun memiliki Kartini-kartini hebat yang berada di sekeliling kita.
(BACA JUGA: Gita Gutawa: Banyak Kartini Muda yang Berprestasi)
Salah satunya adalah ibu tercinta.
Kartini yang hebat dan berhasil tentunya adalah Kartini yang mampu melahirkan dan membesarkan Kartini lainnya.
Contoh paling nyata ialah ketika Kartini meluangkan seluruh waktu, tenaga, pikiran dan kasih sayangnya untuk merawat sang buah hati tercinta.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa kasih sayang seorang ibu sepanjang jalan dan kasih sayang seorang anak hanya sepanjang galah (tongkat).
Mungkin hal tersebut benar adanya.
(BACA JUGA: Cerita Perjuangan Ibu Muda Penderita Anoreksia Saat Hamil: “Aku Ingin Bayiku Sehat Tanpa Cacat”)
Sebab, manakala orang lain sedang tidur terlelap, seorang ibu, khususnya ibu muda yang baru memiliki bayi atau balita harus rela kehilangan waktu tidur demi mengurus anaknya.
Fenomena ini senada dengan fakta penelitian yang menemukan jika orangtua baru atau ibu muda yang masih memiliki anak kecil akan sangat banyak kehilangan waktu tidur mereka.
Seorang ayah baru diperkirakan kehilangan 1-4 jam waktu tidur malam setiap minggunya. Sedangkan, para ibu kehilangan 3-9 jam waktu tidur setiap minggunya.
Padahal, orangtua dan orang dewasa dianjurkan tidur selama 49 jam setiap minggunya. Namun, sayangnya kualitas tidur yang lebih baik umumnya baru dirasakan para ibu ketika anaknya menginjak usia empat tahun.
Kualitas tidur yang buruk memang jadi makan sehari-hari orangtua, terutama ibu.
(BACA JUGA: Perjuangan Ibu Tak Pernah Berhenti Demi Cita-cita Bocah Tanpa Kaki)
Sebuah penelitian yang melibatkan 10.706 sampel penduduk Australia berusia 22-55 tahun untuk mengetahui berapa jam waktu tidur mereka setiap minggunya termasuk tidur siang.
Mereka diminta untuk membuat peringkat kualitas tidur ‘sangat baik’,’lumayan baik’, ‘lumayan buruk’, dan ‘sangat buruk’.
Hasil survey menunjukkan bahwa rata-rata laki-laki dan perempuan yang tidak memiliki anak tidur selama 50-51 jam setiap minggunya.
Sedangkan orangtua dengan satu anak tidur hanya 48-49 jam setiap minggunya.
Untuk orangtua dengan dua anak, waktu tidur mereka berkurang menjadi 45-47,5 jam setiap minggu. Bagi orangtua yang memiliki tiga anak kecil hanya memiliki 42-46 waktu tidur.
(BACA JUGA: Kisah Firda Cilik yang Hidupnya Ditopang Papan Kayu Sepanjang 1 Meter Karena 20 Tulangnya Patah Satu per Satu)
Data tersebut juga menunjukkan bahwa kualitas tidur seorang ayah dan ibu semakin berkurang saat jumlah anak bertambah.
Tentu saja, kualitas tidur yang paling berkurang adalah kualitas tidur si ibu.
Studi serupa juga dilakukan di Amerika yang menunjukkan bahwa orangtua dengan anak kecil berusia di bawah dua tahun biasanya hanya tidur kurang dari lima jam setiap hari ketimbang mereka yang belum menjadi orangtua.
Ibu cenderung mengalami kurang tidur lebih banyak ketimbang si ayah karena ibu biasanya harus mengurus anak dan mengurus rumah tangga.
(BACA JUGA: Kalau Sayang Anak Ya Dilarang, Daripada Menyesal Seumur Hidup)
Hal ini tentu dipengaruhi dengan pemahaman dalam masyarakat bahwa perempuan memang bertanggung jawab dalam hal tersebut.
Dengan data ini kita bisa semakin menyadari bahwa seorang ibu menyerahkan dan mengorbankan begitu banyak waktu tidurnya untuk kita.
Bukankah kasih sayang terbesar berasal dari mereka yang bersedia memberi waktu dan hidupnya? (*)
5 Minyak Aromaterapi yang Cocok untuk Mandi, Aromanya Menenangkan dan Membantu Meredakan Stres Usai Beraktivitas
Penulis | : | Ridho Nugroho |
Editor | : | Ridho Nugroho |