Laporan Wartawan Grid.ID, Nailul Iffah
Grid.ID - Hari Kartini menjadi sebuah simbol dimana wanita juga memiliki kesetaraan hak dengan kaum pria untuk melakukan hal positif yang mereka mau.
Salah satunya ialah pilihan untuk bekerja dan mempunyai profesi, selain tentunya tetap mengurus rumah tangga untuk suami dan anak-anak tercintanya.
Hari Kartini juga dianggap sebagai emansipasi wanita, dimana R.A Kartini berjuang untuk mencerdaskan kaum wanita melalui pendidikan.
R.A Kartini ingin wanita menjadi sosok yang pintar dan mandiri setara dengan kaum pria.
(BACA JUGA: 10 Fakta R.A. Kartini yang Harus Kamu Tahu, Salah Satunya Ialah Kartini Putri Seorang Selir)
Meski belum sempat mewujudkan impiannya, Kartini dikabarkan meninggal dunia sesaat setelah melahirkan anak pertamanya.
Tapi semangat R.A Kartini terus mengalir hingga detik ini sehingga menjadi inspirasi pahlawan wanita Indonesia yang begitu dicintai sampai sekarang.
Hari Kartini diperingati setiap tanggal 21 April, biasanya para wanita menggunakan pakaian nasional Kebaya sebagai simbol penghormatan.
Nah, bila wanita Indonesia memiliki perayaan Hari Kartini, maka dunia pun mempunyai Women’s International Day.
(BACA JUGA: Acha Septriasa 'Puyeng' Mendalami Karakter Adik Kartini)
Apa itu International Women’s Day?
Hampir sama dengan Hari Kartini, International Women's Day juga merupakan dimana seorang wanita berjuang melawan haknya yang biasa dirayakan setiap tanggal 8 Maret.
International Women’s Day dilandasi perjuangan seorang buruh di New York.
Kaum wanita yang merasa dirinya selalu terbelakang dan sering mengalami penindasan dari kaum pria ingin membuktikan kalau mereka pun bisa menjadi sosok yang pandang sempurna.
(BACA JUGA: Sambut Hari Kartini, Inilah 10 Ciri Wanita Hebat Berhati Mulia, Kamu Masuk Nggak Nih?)
Dulu seorang buruh wanita di pabrik tekstil melakukan demonstrasi pada 8 Maret 1857 di New York.
Demonstrasi dilakukan guna melawan penindasan dan gaji buruh yang rendah.
Keadaan yang ricuh pun terpaksa dibubarkan oleh pihak kepolisian dan secara resmi, sejak saat itu PBB menetapkan tanggal 8 Maret sebagai hari untuk memperjuangkan hak perempuan dan mewujudkannya.
(BACA JUGA: Kisah Firda Cilik yang Hidupnya Ditopang Papan Kayu Sepanjang 1 Meter Karena 20 Tulangnya Patah Satu per Satu)
Semangat dan kegigihan yang diperjuangankan oleh wanita bukan untuk mengalahkan kaum pria.
Namun hanya ingin menciptakan keadilan bagi wanita dalam memperjuangkan hak, mewujudkan mimpi dalam bekarya.
Selamat hari Kartini untuk seluruh wanita Indonesia! (*)
Penulis | : | Ridho Nugroho |
Editor | : | Ridho Nugroho |