Grid.ID - Sungguh nahas nasib gadis cilik warga Kampung Kapar, Desa Sungai Lais, RT 04/RW 02, Desa Nanga Sepauk, Kecamatan Sepauk, Pontianak.
Anisa alias Sarifah (13) ditemukan tak bernyawa oleh tim gabungan sekitar lima ratus meter dari lokasi tenggelamnya di aliran sungai Kapuas.
Ia ditemukan oleh Tim Basarnas Sintang pada hari lJumat (21/4/2017) sekira pukul 00.30 WIB.
Gadis ini tenggelam di Sungai Kapuas, Kampung Kapar, Desa Sungai Lais, Sepauk, Kecamatan Sepauk, Pontianak Rabu (19/4/2017) sekitar pukul 07.30 WIB.
Sejak dikabarkan meninggal, tim gabungan pencarian yang terdiri dari tim Basarnas Sintang, Koramil Sepauk, dan Polsek Sepauk secara terus menrus melakukan pencarian secara intensif.
Bahkan tim rescue Kantor SAR Pontianak turut diterjunkan membantu pencarian.
(BACA JUGA Menegangkan! Detik-Detik Anak Umur 8 Tahun Hampir ditenggelamkan Ikan Lele, Selanjutnya Seperti Ini)
Kapolsek Sepauk, Iptu Oscar Hardiyan, menerangkan setalah ditemukan dengan 500 meter dari posisi jatuh, korban langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah duka.
“Setelah ketemu, dievakuasi ke rumah duka. Kemudian membuat surat permohonan Visum Et Repertum ke Puskesmas Sepauk,” ungkapnya saat dikonfirmasi via WA oleh Tribunnews yang dikutiip oleh Grid.ID, Jumat (21/4/2017) sore.
Lantaran kondisi lokasinya sulit dijangkau dengan transportasi, korban tidak dapat dibawa ke Puskesmas Sepauk.
Seperti diketahui, akses paling utama masyarakat setempat adalah transportasi air.
“Korban tidak bisa dibawa ke Puskesmas. Jadi, Visum et Repertum dilakukan di rumah duka. Dokter Puskesmas Sepauk datang ke rumah duka,” katanya.
Usai lakukan visum, pihak keluarga menolak autopsi jasad Anisa dan membuat berita acara penolakan otopsi.
Keluarga menerima dan ikhlas atas musibah yang dialami oleh korban.
“Pihak keluarga menolak otopsi jenazah korban. Kami tidak bisa memaksa. Korban dimakamkan Jumat ini. Keberhasilan pencarian ini berkat kerjasama tim gabungan, terimakasih,” ucapnya.
Melihat telah terjadi dua kasus bocah tenggelam di Kabupaten Sintang, Kapolsek imbau masyarakat selalu berhati-hati saat berada di kawasan sungai.
Kronologi
Annissa dikabarkan tenggelam oleh ibunya.
Saat itu, Anisa turun ke lanting yang merupakan aliran sungai Kapuas sekitar pukul 07.00 WIB.
"Tiba-tiba, ibu korban terkejut mendengar suara seperti orang tercebur atau lompat ke sungai," ujar Kapolsek Sepauk, Iptu Oscar Hardiyan.
Mendengar suara itu, ibu korban yang sedang menanam ubi bergegas mengecek lokasi di sekitar lanting.
Ibu korban ingat bahwa korban akan mandi pagi.
"Tapi saat ibunya mengecek ke lokasi, korban sudah tidak ada," terangnya.
Ibu korban langsung melompat ke sungai guna mencari korban sebagai upaya penyelamatan.
Namun, usaha ibu korban tidak membuahkan hasil, Anisa tidak diketemukan.
Dikarenakan tidak menemukan, ibu korban langsung meminta bantuan kepada warga setempat untuk mencari korban. (*)
Diminta Nikah Ulang, Mahalini Akhirnya Bongkar Biang Kerok Masalah Pernikahannya Tidak Sah hingga Ditolak Pengadilan: Kesalahan
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |