Namun belum terlaksana sudah begini," ungkapnya.
Setelah peristiwa kecelakaan ini. Suparman mengaku takkan akan menuntut kepada siapapun akibat peristiwa ini.
Ia ikhlas jika anaknya harus menghadap sang pencipta.
Suparmanpun mengaku, rencananya jenazah Okta akan dikubur di daerah Cibubur di dekat kediaman pamannya.
"Kasian juga jenazahnya dibawa bolak balik, jadi kita sepakat di kubur di Cibubur. Besok fajar rencana kita berangkat, penerbangan pertama. Malam ini tidak ada lagi pesawat yang
terbang kesana, jadi ditunda," katanya.
Rencana pernikahan keduanya juga terlihat di facebook pribadi Oktariansyah
Ia sempat mengunggah sebuah kalung emas yang ia beli lengkap dengan surat pembelian.
Terlihat di dalam surat itu, Okta membelinya senilai Rp 3 Juta.
Diberitakan sebelumnya, Kecelakaan maut terjadi di Jalur Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Tabrakan beruntun tersebut terjadi di Tanjakan Selarong, Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat sekiar pukul 17.00 WIB.
Tabrakan maut di Puncak yang melibatkan 13 kendaraan menyebabkan empat orang tewas dan 21 lainnya mengalami luka berat dan ringan.
Tiga korban tewas dan luka dilarikan ke RSUD Ciawi, Kabupaten Bogor.
Sedangkan satu korban tewas lainnya atas nama Dadang Sulaiman, Kepala Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor dibawa ke RS Goenawan Partowidagdo, Cibeureum, Kabupaten Bogor.
Kepala Bagian Humas RSUD Ciawi, Heri Juhaeri menjelaskan, identitas tiga korban tewas yang ditangani di RSUD Ciawi adalah Diana Simatupang (24) meninggal di RS, Oktariansyah (26) dan Zaenudin (45) meninggal di lokasi kejadian.(*)