Grid.ID - Selezat-lezatnya makanan, sesegar-segarnya minuman, ternyata ketika kamu terbang di udara, rasanya jadi berubah.
Indra pencernaanmu tak lagi bisa mencicipi makanan atau minuman yang begitu menggoda ketika kamu berada di ketinggian sampai ribuan kilometer di udara.
Sebagaimana dikutip Grid.ID dari bbc.co.uk, indera perasa dan indera penciuman akan tidak dapat menjalankan fungsinya pada ketinggian 30.000 kaki.
"Rasa adalah kombinasi keduanya, dan persepsi kita tentang rasa asin dan manis turun ketika berada di ruang bertekanan udara," jelas Ruus Brown, Direktur In-Flight Dining & Retail at American Airlines.
Hal itu dipertegas oleh Charles Spence, Profesor psikologi eksperimental di Universitas Oxford.
Menurutnya, semua makanan dan minuman terasa berbeda begitu berada di udara.
Riset untuk maskapai penerbangan Lufthansa yang dilakukan oleh Institut Fraunhofer untuk Fisika Pembangunan di Jerman, menyebutkan, lidah akan berkurang sensitivitasnya sekitar 30 persen, terhadap rasa asin atau manis dari makanan atau minuman.
(BACA JUGA: Pinjami Anies Baswedan Helikopter Untuk Ketemu Ahok, Ponakan Jusuf Kala Bilang Kami Nggak Tahu)
Untuk memastikan kebenaran itu, kondisi laboratorium diciptakan sedemikian rupa hingga seolah berada pada ketinggian 35.000 kaki atau sekitar 10.600 km.
Kondisi sekelilingnya juga dibuat sedemikian rupa, sehingga seolah menikmati hidangan dalam pesawat.
Tapi entah karena faktor apa, dari hasil penelitian diketahui bahwa hanya rasa asin dan manis saja yang hilang, sedangkan rasa pahit dan masam tetap tidak terpengaruh.
Makanan berempah pun juga tidak mengalami perubahan.
Munculnya rasa hambar pada makanan atau minuman, tidak lain karena reseptor penciuman tidak berfungsi secara normal.
(BACA JUGA: Hindari Konsumsi Makanan Ini Saat Perut Kosong, Risikonya Bikin Kamu Capek ke Toilet!)
Nah salah satu solusinya adalah menambahkan rasa manis, asin, dan gurih pada makanan yang akan disajikan dalam kabin pesawat.
Masalah hilangnya atau berkurangnya cita rasa makanan di ketinggian ini terus diselidiki oleh para ahli, untuk dicarikan solusinya.
Di antara maskapai penerbangan di dunia ini, Singapore Airlines tercatat sebagai maskapai yang memiliki simulasi kabin pesawat di pusat catering.
Simulasi kabin pesawat yang ditempatkan di Bandara Changi Singapura inilah makanan dan minuman diolah dan dicicipi di bawah kondisi tekanan rendah, seolah berada pada ketinggian tertentu. (*)