Laporan Wartawan Grid.ID, Atikah Ishmah W.
Grid.ID - Menjelang akhir tahun 2018, Grid.ID akan merangkum sejumlah berita terpopuler 2018 yang pernah tayang di kanal W-Stories, salah satunya yaitu, kerajaan Arab Saudi kirim uang triliunan Rupiah ke rekening koruptor Malaysia, Najib Razak.
Pada bulan September 2018, berita kerajaan Arab Saudi kirim uang triliunan Rupiah ke rekening koruptor Malaysia, Najib Razak, menjadi salah satu berita terpopuler 2018 dari kanal W-Stories.
Tak hanya mengenai berita kerajaan Arab Saudi kirim uang triliunan Rupiah ke rekening koruptor Malaysia, Najib Razak, sosok dua pentolan PKI selain DN Aidit pun menjadi berita terpopuler 2018 di kanal W-Stories.
Baca Juga : Lihat Tren Kacamata Bergaya Retro di Kalangan Selebritis Milenial
Sepanjang bulan September 2018, terdapat 5 berita terpopuler yang banyak mencuri perhatian dari pembaca.
Terutama berita tentang kerajaan Arab Saudi kirim uang triliunan Rupiah ke rekening koruptor Malaysia, Najib Razak.
Nama Najib Razak memang sudah tak asing lagi di telinga masyarakat.
Najib Razak merupakan Perdana Menteri Malaysia sejak tahun 2009 hingga 2018.
Sayangnya, pada tahun 2018 ini Najib Razak tersandung kasus korupsi.
Penasaran dengan kelanjutan kisah Najib Razak?
Yuk, simak 5 berita terpopuler kanal W-Stories bulan September 2018 berikut ini!
1. Kerajaan Arab Saudi Kirim Uang Triliunan Rupiah ke Rekening Koruptor Malaysia, Najib Razak
Mantan Perdana Menteri sekaligus koruptor Malaysia Najib Razak mempublikasikan dokumen terkait aliran dana yang masuk ke rekening pribadinya.
Rilisan dokumen yang dipublikasikan itu terjadi pada Senin (10/9) yang ia klaim sebagai bukti jika uang senilai 2,6 iliar Ringgit atau Rp 9,2 triliun yang ada di rekeningnya merupakan sumbangan dari keluarga kerajaan Arab Saudi.
Rinciannya 80 juta dolar AS (Rp 1,1 triliun) berasal dari Kementerian Keuangan Arab Saudi dan 20 juta dolar AS (Rp 296,8 miliar) dari Pangeran Faisal Turkey Al-Saud.
Sumbangan tersebut ditransfer ke rekening pribadi Najib pada tahun 2015.
Simak berita selengkapnya di sini!
2. Najwa Shihab Ungkap Sel Asli Setya Novanto yang Super Mewah
Najwa Shihab kembali beraksi.
Tentu kita masih ingat beberapa waktu yang lalu Najwa Shihab sempat melakukan investigasi di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.
Dalam investigasi tersebut, Najwa Shihab mengunjungi sel mantan Ketua DPR, Setya Novanto.
Sel yang ditempati Setya Novanto tampak sangat sederhana dan sempit.
Barang-barang yang ia bawa ke dalam penjara pun terkesan seadanya dan tak sesuai dengan profil Setya Novanto.
Namun, Najwa mengaku curiga kalau itu bukanlah sel asli Setya Novanto.
Simak berita selengkapnya di sini!
3. Seorang Anak Buta Permanen akibat Pengawet
Kisah pilu datang dari Tiongkok, seorang anak laki-laki harus kehilangan pengelihatannya setelah bermain dengan bubuk silica atau pengawet makanan.
Pengawet yang biasanya ada peringatan tak boleh dimakan itu nyatanya juga berbahaya, meskipun tak dikonsumsi.
Menurut laporan Evening News, dokter yang merawat anak itu mengatakan jaringan mata kanannya benar-benar berkarat setelah terkena oleh serbuk tersebut yang dicampur dengan air, sebelah matanya kini alami buta permanen.
Ibunya banyak muncul di berbagai media untuk memeringatkan para orangtua lain agar lebih berhati-hati pada pengawet.
Kejadian mengerikan itu bermula saat Ia mendapatkan camilan kesukaannya setelah berhasil dalam sebuah ujian.
Simak berita selengkapnya di sini!
4. Penemuan Sampah Bungkus Sampo Tahun 80an yang Masih Utuh
Sampah plastik menjadi salah satu masalah lingkungan yang meresahkan.
Bahannya yang susah terurai, serta limbahnya yang berbahaya, dapat merusak lingkungan alam.
Hal ini yang mungkin mendasari adanya gerakan untuk memboikot penggunaan plastik.
Seperti kantong plastik berbayar di sejumlah supermarket.
Dan beberapa waktu lalu, masyarakat juga melakukan gerakan pemboikotan terhadap sedotan plastik.
Karena bahannya yang sulit diurai, hal ini membuat beberapa kemasan yang menggunakan plastik masih belum hancur.
Simak berita selengkapnya di sini!
5. Dua Pentolan PKI yang Pernah Bertemu Stalin di Uni Soviet
Semenjak tanggal 30 bulan September tahun 1965, republik ini selalu mengenang peristiwa berdarah pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI).
PKI sendiri didirikan Mei 1914, oleh orang bukan asli Pribumi, melainkan oleh sosialis kompeni Belanda bernama Henk Sneevliet.
Henk mendirikan partai bernama Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV) yang merupakan embrio PKI.
Setelah Indonesia merdeka ISDV berganti nama menjadi PKI yang lambat laun semakin membesar dengan ratusan ribu pendukung dan dinobatkan sebagai partai komunis non-penguasa terbesar di dunia setelah Rusia dan China tentunya.
Banyaknya massa PKI disebabkan rakyat Indonesia (saat itu) menilai ideologi komunis cocok dengan keadaan mereka.
Simak berita selengkapnya di sini! (*)
Profil Sri Mulyani, Menteri Keuangan yang Diisukan Mundur dari Kabinet Prabowo, Ternyata Menjabat Sejak Era SBY
Penulis | : | Atikah Ishmah W |
Editor | : | Atikah Ishmah W |