Misalnya, saat Si Kecil memecahkan gelas, Moms bisa saja bertanya, siapa yang memecahkan gelas, ketika setelah Si Kecil mengaku jangan langsung dimarahi.
Sebaliknya, puji sikap jujurnya sambil berkata, lain kali harus berhati-hati, dengan begitu Si Kecil pun mau menjalani konsekuensi, seperti membantu membersihkan pecahan gelas.
Baca Juga : Dituduh Mencuri Berlian, Ibunda Vicky Prasetyo Lontarkan Sumpah Serapah untuk Farhat Abbas
2. Usia Prasekolah
Di usia prasekolah, imajinasi Si Kecil sangatlah tinggi, sehingga bukan tidak mungkin jika ia bercerita kepada teman-temannya kalau sang ayah memiliki pesawat atau dirinya bisa terbang.
Jenis kebohongan tersebut masih wajar, tapi lain halnya apabila Si Kecil berbohong untuk menyembunyikan kesalahan dia.
Jika Si Kecil melakukan hal itu, kamu bisa memberikan teguran dengan lembut seraya mengatakan kalau kamu menghargai jika Si Kecil jujur dan Moms pun tidak akan marah jika ia berterus terang.
3. Usia Sekolah
Sama seperti di usia prasekolah, tekankan bahwa kamu menghargai kejujuran dan tidak akan marah jika Si Kecil berterus terang.
Selain itu, kamu dapat katakan kepada Si Kecil apabila suka berbohong membuat seseorang kehilangan banyak teman karena mereka kehilangan rasa percaya.
Agar Si Kecil berani bersikap jujur, ciptakan rasa nyaman di rumah di mana Si Kecil dapat mengungkapkan keinginan, kebutuhan, dan semua pikiran apa adanya,
Jika Si Kecil berbohong, jangan melabelkan Si Kecil sebagai “pembohong”, tetapi koreksilah perilakunya. (*)
Artikel ini pernah tayang di Nakita.id dengan judul Para Ahli Sebut Hilda Vitria Berbohong, Begini Cara Didik Anak Agar Tak Tumbuh Sebagai Pembohong!
Penulis | : | None |
Editor | : | Nailul Iffah |