Grid.ID - Hubungan intim yang menyakitkan dapat terjadi karena alasan yang berkisar dari masalah struktural hingga masalah psikologis.
Banyak wanita melakukan hubungan seksual yang menyakitkan di beberapa titik dalam hidup mereka.
Istilah medis untuk hubungan seksual yang menyakitkan adalah dispareunia (dyspareunia), yang didefinisikan sebagai nyeri genital persisten atau berulang yang terjadi tepat sebelum, selama atau setelah hubungan seksual.
Bagaimana gejalanya?
Baca Juga : 5 Hal yang Harus Kamu Lakukan Agar Anak Tak Masuk Kamar Saat Berhubungan dengan Suami
Jika kamu mengalami hubungan seksual yang menyakitkan, mungkin merasa:
- Nyeri hanya pada entri seksual (penetrasi)
- Nyeri dengan setiap penetrasi, termasuk memasukkan tampon
- Rasa sakit yang dalam selama dorongan
- Rasa sakit yang membakar atau nyeri yang menyakitkan
- Rasa sakit berdenyut, berjam-jam lamanya setelah bersenggama
Penyebab fisik hubungan seksual yang menyakitkan berbeda.
Tergantung pada apakah rasa sakit terjadi saat masuk atau dengan dorongan yang dalam.
Faktor emosional mungkin terkait dengan banyak jenis hubungan seksual yang menyakitkan.
1. Rasa sakit saat penetrasi
Nyeri selama penetrasi mungkin terkait dengan berbagai faktor, termasuk:
- Tidak cukup pelumas
Ini sering hasil dari pemanasan yang tidak cukup.
Penurunan kadar estrogen setelah menopause atau melahirkan atau selama menyusui juga bisa menjadi penyebab.
Obat-obatan tertentu diketahui mempengaruhi hasrat seksual atau gairah, yang dapat menurunkan lubrikasi dan membuat seks menjadi menyakitkan.
Ini termasuk antidepresan, obat tekanan darah tinggi, obat penenang, antihistamin dan pil KB tertentu.
Baca Juga : Tak Bisa Mengelak, Beredar Surat Pernyataan Nikah Kriss Hatta dan Hilda Vitria
- Cedera, trauma atau iritasi
Ini termasuk cedera atau iritasi akibat kecelakaan, operasi panggul, penyunatan pada wanita atau pemotongan yang dilakukan saat persalinan untuk memperbesar jalan lahir (episiotomi).
Peradangan, infeksi atau gangguan kulit
Infeksi di daerah kelamin atau saluran kemih dapat menyebabkan hubungan seksual yang menyakitkan.
Eksim atau masalah kulit lainnya di area genital juga bisa menjadi masalah.
- Vaginismus
Kejang otot-otot pada dinding vagina yang tidak disengaja ini dapat membuat penetrasi menjadi menyakitkan.
Kelainan kongenital
Masalah hadir saat lahir, seperti tidak adanya vagina yang terbentuk sepenuhnya (agenesis vagina) atau perkembangan membran yang menghalangi pembukaan vagina (himen imperforata), dapat menyebabkan dispareunia.
2. Rasa sakit yang dalam
Rasa sakit yang mendalam biasanya terjadi dengan penetrasi yang dalam.
Mungkin lebih buruk di posisi tertentu. Penyebabnya termasuk:
- Penyakit dan kondisi tertentu.
Daftar ini mencakup endometriosis, penyakit radang panggul, prolaps uterus, uterus retrovert, fibroid rahim, sistitis, sindrom iritasi usus, wasir, dan kista ovarium.
Baca Juga : Usai Bercinta Sebaiknya Berbaring Selama 20 Menit Agar Cepat Hamil
- Operasi atau perawatan medis.
Bekas luka dari operasi pelvis, termasuk histerektomi, dapat menyebabkan hubungan seksual yang menyakitkan.
Perawatan medis untuk kanker, seperti radiasi dan kemoterapi, dapat menyebabkan perubahan yang membuat seks menjadi menyakitkan.
3. Faktor emosional
Emosi sangat terkait dengan aktivitas seksual, sehingga mereka mungkin memainkan peran dalam rasa sakit seksual. Faktor-faktor emosional meliputi:
- Masalah psikologis
Kecemasan, depresi, kekhawatiran tentang penampilan fisik, ketakutan akan keintiman, atau masalah hubungan dapat berkontribusi pada tingkat gairah rendah dan ketidaknyamanan atau rasa sakit yang ditimbulkan.
Stres
Otot dasar panggul cenderung mengencang sebagai respons terhadap stres dalam hidup. Ini dapat menyebabkan rasa sakit selama hubungan seksual.
- Sejarah pelecehan seksual
Tidak semua wanita dengan dispareunia memiliki riwayat pelecehan seksual, tetapi jika wanita telah disalahgunakan, itu dapat memperbesar kemungkinan merasa nyeri.
Baca Juga : Mengaku Sudah Move On,Luna Maya Masih Simpan Jam Tangan Mewah Pemberian Reino Barack
Sulit untuk mengatakan apakah faktor emosional berhubungan dengan dispareunia.
Rasa sakit awal dapat menyebabkan rasa takut sakit berulang, sehingga sulit untuk bersantai, yang dapat menyebabkan lebih banyak rasa sakit.
Mungkin mulai menghindari hubungan seksual jika kamu mengasosiasikannya dengan rasa sakit.
Kapan harus ke dokter
Jika kamu mengalami nyeri berulang saat berhubungan intim, konsultasikan dengan dokter.
Menemukan masalah dapat membantu kehidupan seks, keintiman emosional dan citra diri. (*)
Artikel ini pernah tayang di Nakita.id dengan judul Mengenal Penyebab dan Gejala Dyspareunia, Nyeri Saat Berhubungan Intim
Penulis | : | None |
Editor | : | Nailul Iffah |