Grid.ID - Hanya modal "hallo" dan Facebook chat, Dzulfikar (23) menyapa Ilaria Montebianco (21).
Lalu dengan kata-kata yang sama, gadis berasal dari Bari, Italia, membalas sapaan Dzulfikar.
"Saat itu ada rasa sayang tetapi bukan cinta," kata Dzulfikar, seorang pemuda desa.
"Saya memberanikan diri menyapa dengan kata hallo dan kemudian dibalas Ilaria dengan kata yang sama," ungkap Dzulfikar.
Melalui perkenalan awal itu, kata dia, dirinya setiap ada kesempatan waktu menghubungi Ilaria melalui jejaring sosial Facebook.
Lama kelamaan makin akrab hingga akhirnya, suatu waktu, Dzulfikar menyatakan rasa cinta.
Ia mengatakan, saat berkomunikasi selama sekitar dua tahun melalui medsos tersebut, mereka menggunakan bahasa Inggris.
(BACA JUGA Kisah Vidya yang Bersuami Bule, Ini 8 Kesulitannya Jalani Hidup di Indonesia )
"Ilaria menguasai dua bahasa, yaitu Italia dan bahasa Inggris.
Sementara saya belajar bahasa Inggris secara otodidak," katanya.
Cinta yang kemudian membuat Ilaria rela "terbang" ke Indonesia untuk merajut cinta dengan pemuda Kabupaten Batang, Jawa Tengah itu.
Kehadiran Ilaria Bianco ke Desa Tragung, Kabupaten Batang, sempat menjadi perhatian dan perbincangan warga setempat.
Mereka sekadar ingin melihat secara dekat sosok gadis Italia itu.
"Jika tidak ada aral melintang kami berniat akan menikah.
Kami sudah mantap akan menikah dengan Ilaria sekitar satu bulan lagi.
Adapun, hari dan tanggal pernikahan sedang kami rundingkan bersama keluarga sambil menunggu proses administrasi selesai," kata Dzulfikar ketika ditemui di rumahnya, Kamis (27/4/2017).
Ilaria Monte Bianco yang bekerja sebagai instruktur renang siswa sekolah dasar di Kota Milano itu mengatakan dirinya untuk bisa ke Indonesia harus menabung selama dua tahun.
"Saya sudah minta izin kepada kedua orang tua saya untuk menikah dengan Dzulfikar," katanya.
Ilaria Monte Bianco yang datang ke Desa Tragung, Kabupaten Batang sejak 18 April 2017 ini hingga Kamis (27/4/2017) masih berada di rumah milik keluarga Dzulfikar di Desa Tragung, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang.
Polisi Sibuk
Kehadiran Ilaria di desa itu ikut menyibukan petugas kepolisian.
Bagaimanapun, Ilaria warga negara asing.
Wakapolsek Tulis Polres Batang Iptu Agus Windarto bersama 3 anggota melaksanakan pengecekan langsung ke Desa Tragung, Kecamatan Kendeman, Kabupaten Batang, rumah Dzulfikar, ketika Ilaria datang.
Kegiatan ini dilaksanakan karena adanya informasi dari masyarakat bahwa ada orang asing yang datang ke desa tersebut.
“Sebelumnya kita berkoordinasi terlebih dulu di balai desa Tragung.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui visi dan misinya datang ke Indonesia dan apa tujuannya,” kata Wakapolsek, sebagaimana rilis Humas Polres Batang yang dikirim ke Tribunjateng.com, Jumat (21/4/2017).
Setelah berkoordinasi bersama perangkat Desa Tragung Wakapolsek Tulis Iptu Agus Windarto langsung menuju ke rumah tersebut.
Di sana Wakapolsek bersama 3 anggota disambut dengan baik oleh tuan rumah.
Pemantauan dan pengawasan Warga Negara Asing (WNA), ini sangat diperlukan kepedulian dan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat.
Maka perlu dilakukan pengecekan terhadap warga negara asing (WNA) untuk pendataan terkait keimigrasian terutama warga yang berada di daerah pedesaan.
“Bahkan hari ini Ilaria sudah bisa makan kates (pepaya) dan tempe. Ilaria itu bisa bahasa Inggris dan Italia. Sedangkan Dzulfikar otodidak belajar bahasa Inggris,” terang Abdika.
Sumber: Kompas.com/Grid.ID
3 Shio Paling Sumringah Akhir November 2024, Rezeki Moncer Berkat Kerja Keras, Akhirnya!