(39 persen), foto dan video pasangan serta keluarga (39 persen), serta foto traveling (23 persen).
Posisi foto digital bahkan lebih penting ketimbang data semacam hasil scan paspor, SIM, asuransi, dan dokumen personal lainnya.
Ketika kehilangan smartphone, cuma 22 persen dari responden yang khawatir dengan dokumen-dokumen itu.
Bahkan, cuma 21 persen yang cemas kehilangan data finansial dan detail pembayaran mereka yang tertera di smartphone.
Hal-hal lain yang dikhawatirkan hilang bersamaan dengan smartphone adalah dokumen berkaitan dengan pekerjaan (12 persen), e-mail personal (10 persen), SMS (9 persen), dan e-mail pekerjaan (8 persen).
Meski foto digital dianggap sangat berharga karena menyimpan kenangan spesial, masyarakat modern rela menjual foto-fotonya demi duit dalam nilai tertentu.
Setidaknya begitu menurut eksperimen dari University of Wuerzburg.
Dalam eksperimen itu, koresponden penelitian Kapersky Lab diminta memberikan harga bagi data-data yang tersimpan di smartphone.
Termasuk di dalamnya adalah foto keluarga dan teman, foto pribadi, serta informasi personal lainnya.
Anehnya, harga yang mereka berikan bagi data-data tersebut jauh lebih rendah dari yang diperkirakan, mengingat pernyataan mereka akan kesedihan yang akan dialami jika kehilangan data-data tersebut.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Octa Saputra |
Editor | : | Octa Saputra |