Grid.ID - Tsunami Banten dan Lampung telah meluluhlantakkan sendi-sendi kehidupan.
Korban tsunami Banten dan Lampung terus bertambah dan membutuhkan uluran tangan.
Bantuan kini terus mengalir dari berbagai pihak untuk korban tsunami Banten dan Lampung.
Salah satunyadari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Baca Juga : BMKG Maritim Edarkan Surat Peringatan Air Pasang Hingga 1,7 Meter tapi Tidak Berdampak Tsunami
"IDI Banten dibantu sekitar 100 Tenaga Medis mendirikan 5 posko di puskesmas area terdampak: Carita, Labuan, Panimbang, Cibaliung, dan Sumur untuk penanganan medis tanggap darurat," kata dr Hendrarto, SpTHT, Ketua IDI Wilayah Banten.
Untuk penanganan operasi dan perawatan korban tingkat lanjut ditangani oleh 5 RS.
"Yang menangani RS Drajat, RSUD Banten, RSU Pandeglang, RS Berkah, RS Sari Asih," jelas dr Atep Supriadi, SpEm - Koordinator lapangan tim medis IDI Banten.
Saat ini tim medis sedang melangsungkan penanganan operasi ortopedi (bedah tulang) dan bedah saraf bagi para korban.
"Dalam situasi bencana seperti ini, jumlah korban terbanyak paling membutuhkan penanganan ortopedi dan trauma," kata dr Moh Adib Khumaidi, SpOT .
Khumaidi adalah Ketua Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI) sekaligus Sekjen Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia (PABOI).
Tim medis IDI terus membutuhkan tambahan tenaga medis: ortopedi, bedah saraf, obgyn, pediatrik (anak), serta tambahan alat medis darurat.
Evakuasi jenasah korban bencana di area terdampak terus dilakukan oleh para relawan bencana bersama TNI dan Polri.
Baca Juga : Histeris Tangisan Bayi Korban Tsunami Banten Hingga Jeritan Darnitun yang Kehilangan Suami
Betrand Peto Ungkap Rumah yang Ditinggalinya Bareng Sarwendah Tersambar Petir, Ayam-ayamnya pada Mati: Sedih Banget