Grid.ID - Sistem peringatan dini tsunami di Indonesia sudah tidak aktif sejak 2012.
Perihal sistem peringatan dini tsunami di Indonesia itu diungkapkan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Padahal, dengan adanya sistem peringatan dini tsunami di Indonesia itu, kita bisa lebih tepat dan cepat menentukan ada tidaknya tsunami.
Baca Juga : Merinding! Lirik Lagu Seventeen 'Kemarin' Seakan Menggambarkan Situasi Ifan Pasca Tsunami Banten
Sebagaimana diketahui, kemarin Sabtu (22/12/2018), tsunami menerjang Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten.
Deretan selebritis, termasuk anggota band Seventeen, komedian Aa Jimmy, dan Ade Jigo turut menjadi korban bencana tersebut.
Dikutip dari laman Twitter milik Sutopo Purwo Nugroho @Sutopo_PN, hingga 23 Desember 2018 pukul 16.00 WIB, tercatat 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka, dan 28 orang hilang akibat tsunami Banten.
Baca Juga : Herman Sikumbang Meninggal dalam Bencana Banten, Ternyata Istrinya Juga Pernah Jadi Korban Tsunami Aceh
Selain itu, tsunami Banten juga menyebabkan kerusakan fisik, yakni sebanyak 556 unit rumah rusak, 9 unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, dan 350 kapal-perahu rusak.
Tsunami Banten datang Secara Tiba-tiba
Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, tsunami yang melanda Selat Sunda itu terjadi secara tiba-tiba, tanpa peringatan apa pun.
"Jadi kemarin tiba-tiba tsunami datang tidak ada tanda-tanda. PLN sedang melakukan gathering.
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | Kompas.com,BBC Indonesia,Twitter |
Penulis | : | Hastin Munawaroh |
Editor | : | Hastin Munawaroh |