Grid.ID – Komedian Ade Jigo menjadi salah satu korban selamat pasca terjadinya tsunami di perairan Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018) lalu.
Ade Jigo menjadi pengisi acara Employee Gathering PLN UIT JBB yang diadakan oleh PLN di kawasan Tanjung Lesung bersama Aa Jimmy dan band Seventeen.
Sedianya, acara tersebut akan berjalan selama tiga hari sejak tanggal 21 – 23 Desember 2018.
Baca Juga : Komedian Ade Jigo Tulis Pesan Haru untuk Sang Istri yang Meninggal karena Jadi Korban Tsunami Banten
Menurut Ade Jigo, pada hari pertama yakni Jumat (21/12/2018) acara tersebut berlangsung lancar dan acara sendiri selesai pada pukul 23.00 WIB.
Tak seperti hari pertama, hari kedua acara tersebut menjadi mencekam karena air laut pasang yang mengakibatkan tsunami.
Ade Jigo yang mengajak serta istri, Meyuza dan kedua anak mereka sempat tercerai-berai ketika disapu gelombang tsunami.
Terpisah dari Istri saat Tsunami Datang
Saat gelombang tsunami datang, Ade Jigo sedang menggendong anak bungsunya yang masih berusia tiga tahun
Sementara itu, anak sulung Ade Jigo sedang bersama asisten rumah tangganya yang juga diajak berlibur.
Baca Juga : Jadi Korban Tsunami Banten, Istri Komedian Ade Jigo Meninggal Dunia
“Ini anak pertama saya, korban juga, ada memar di mukanya.”
“Waktu itu anak saya yang besar ada sama PRT saya,” kata Ade Jigo dalam wawancara dengan TVOne seperti dikutip oleh Grid.ID, Senin (24/12/2018).
Baca Juga : Jadi Korban Tsunami Banten, Istri Komedian Ade Jigo Meninggal Dunia
“Anak kedua saya ada di gendongan saya, selama saya ada di gorong-gorong air, saya terseret air sampai ke arah klinik,” kata Ade Jigo.
Diperingatkan Sebelum Tsunami
Menurut Ade Jigo, sebenarnya dia sudah diingatkan panitia untuk beristirahat di cottage, Tanjung Lesung Resort, tempat mereka menginap.
Sebab, tugas Ade Jigo sebagai pembawa acara saat itu sudah selesai.
Namun, Ade bersama istrinya memilih untuk menonton pernampilan band Seventeen yang menjadi bintang tamu di acara puncak gathering.
Baca Juga : Susul Aa Jimmy, Jenazah Istri Siap Dibawa ke Cianjur dan 2 Anak Belum Ditemukan usai Tsunami Banten
“Waktu itu udah dikasih tau kalau mau istirahat di penginapan enggak apa-apa, karena tugas udah selesai.”
“Tapi saya masih gendong anak saya yang kecil dan masih mau nonton (Seventeen).”
“Itu Aa Jimmy ada (duduk) di samping saya, cuman pas saya tau ada air besar, saya langsung lari, dia mungkin masih nunggu istrinya.”
“Baru beberapa langkah saya terseret air.”
ART Histeris
Ade Jigo menceritakan detik-detik menyeramkan ketika dia terombang-ambing di tengah gelombang air laut pasang.
Menurut Ade, dia berusaha sebisa mungkin untuk membopong anak bungsunya agar tetap berada di permukaan air dan bisa bernapas.
Sampai pada akhirnya Ade Jigo terdampar di sekitar lorong pembuangan air kolam renang.
Baca Juga : Sebelum Berangkat ke Anyer hingga Jadi Korban Tsunami Banten, Aa Jimmy Mengeluh Capek
“Saya sama anak sulung saya dipertemukan di klinik, anak saya ini dibawa sama warga ke klinik,” kata Ade Jigo.
“Ternyata (jenazah) istri saya itu udah sampai klinik duluan, itu saya masih enggak tahu, masih shock karena kejadian itu.”
“Ternyata besoknya, proses pencarian dihentikan karena gelombang air tinggi lagi,”
Baca Juga : Unggahan Terakhir Aa Jimmy Sebelum Meninggal Akibat Bencana Tsunami Banten
Baca Juga : Pilihan Model Anting-anting yang Cocok Untuk Bentuk Wajah Bulat
“Terus saya dibilangin orang, ada jenazah di ruang jenazah, siapa tahu dan kenal keluarganya,” kata Ade Jigo menirukan ucapan orang yang memberitaunya.
Saat itu, Ade Jigo mengaku masih takut dan meminta ART-nya untuk menuju ruang jenazah.
“Saya masih shock, akhirnya saya minta ART saya untuk lihat dan enggak lama, saya dengar teriakan.”
Baca Juga : Aa Jimmy Meninggal Dunia dalam Bencana Tsunami Banten, Begini Sepak Terjangnya di Dunia Hiburan Tanah Air
Baca Juga : 5 Sepatu Flat Anti Pegal untuk Mengikuti Ibadah Natal di Gereja
“Di situ saya yakin, kalau itu memang jenazah istri saya,” kata Ade Jigo sambil menahan tangis.
(*)
Inilah Wajah Pemenang Lomba Mirip Nicholas Saputra, Kantongi Rp500 Ribu, Mata dan Hidung Plek Ketiplek?
Penulis | : | Okki Margaretha |
Editor | : | Okki Margaretha |