“Dengan adanya musibah ini mengakibatkan kehilangan yang sangat besar, salah satunya istri saya dan personel band saya,” kata Ifan Seventeen seperti dikutip oleh Grid.ID dari Facebook live Surya di TPU Arum, Ponorogo, Jawa Timur.
“Banyak doa yang berdatangan terutama dari teman musik, masyarakat dan pada hari ini warga Ponorogo terimakasih banyak,” kata Ifan yang mengenakan kacamata hitam.
Setelah mengucapkan terimakasihnya, Ifan mengenang sedikit bagaimana perjuangannya sehingga bisa selamat daru amuka tsunami Banten.
Baca Juga : Antarkan Jenazah Istri ke Peristirahatan Terakhir, Ifan Seventeen: Kita Pulang Sayang Ya
Menurut Ifan, dia sudah tak bisa lagi mengingat secara detail bagaimana dahsyatnya bencana itu terjadi.
“Ketinggian (ombak) 5 meter, jadi saya enggak bisa menggambarkan yang pasti block di lapangan sampai terkelupas, tembok setengah meter jebol,” kata Ifan Seventeen.
“Membuat tubuh manusia terbanting-banting, mukjizat Allah saya di sini,” kata Ifan menahan haru.
Baca Juga : Ifan Seventeen: Allah Mempertemukan Kita, Allah Pula Yang Memisahkan
Menurut Ifan, ketika tubuhnya terombang-ambing di laut selama berjam-jam, di situlah Ifan merasa jika ajal sudah mendekatinya.
“Saya terkatung-katung di laut lebih dari 2 jam.”
“Saya sempat rasakan sakaratul maut, kita mendoakan untuk seluruh korban,” kata Ifan yang memilih menyudahi proses wawancara.
(*)
Penulis | : | Okki Margaretha |
Editor | : | Okki Margaretha |