Waktu libur atau cuti kamu pun dihabiskan dengan hal yang percuma, tak terasa menyenangkan, malah melelahkan, gairah kamu untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan tiba-tiba raib.
15. Mengerjakan tugas di luar tanggung jawab
Kamu mulai mencoba mengerjakan tugas-tugas yang terlihat sangat mustahil dan kadang di luar tanggung jawab kamu, bahkan tanpa pelatihan atau waktu untuk membekali diri sebelum melakukan tugas itu, namun, tetap saja, hal-hal luar biasa itu, tak pernah cukup baik di mata bos kamu.
(BACA JUGA Kerja di Klub Malam, Aura Kasih Ubah Penampilan Rambut
16. Atasan mempermalukan
Rapat dadakan yang digelar bos tak berujung pada hasil yang konkret.
Malahan di dalam agenda rapat hanya banyak mempermalukan kamu.
17. Teman kantor menjauh
Teman-teman secara perlahan menjauhi kamu karena suruhan atasan, atau karena mereka merasa kasihan kepada kamu, atau lebih parah, takut menjadi seperti kamu.
18. Tanggapan sinis bagian HRD
Beberapa orang di departemen sumber daya manusia (HRD) mengatakan apa yang kamu terima itu bukan masalah pelecehan, dan kamu sebaiknya "menyelesaikan secara musyawarah" dengan orang yang kamu tuduh sebagai "penyiksa".
19. Dinilai tidak kompeten
Kamu pernah dicap tidak kompeten melakukan pekerjaan kamu, meski kamu tahu orang yang mengatakan hal itu sama sekali tidak tahu bagaimana cara menyelesaikan pekerjaan kamu itu sama baik dengan hasil kamu.
(BACA JUGA Ini 5 Cara Elegan Mengambil Hati Atasan Tanpa Menjilat, Bikin Kamu Lebih Mudah Bekerja)
20. Dicap orang yang sulit diajak kerjasama
Semua orang di kantor setuju bahwa orang yang mem-bully kamu itu memang orang yang sulit diajak bekerjasama, bahkan menyebalkan, tetapi tak ada yang bisa mereka lakukan untuk membantu kamu.
Bahkan, tak heran jika mereka lalu memutar badan mereka ketika kamu minta bantuan untuk mendukung kamu.
(*)
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |