Grid.ID - Masa dari Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik, dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI), bakar karangan bunga di kawasan balai kota (1/5/2017).
Salah satu dalihnya ikut membantu petugas kebersihan untuk membersihkan balai kota DKI Jakarta.
Group Gembira Assoy, merespon apa perbuatan yang dilakukan massa buruh dari FSP LEM SPSI (2/4/2017).
Mereka mengirimkan karangan bunga dengan tulisan seperti ini.
(BACA JUGA : Jenazah Pemuda Tiba-Tiba Bangun, Ini Video yang Terjadi Selanjutnya)
"Bunga bertanya: Apa salahku sampai aku kau bakar?".
Selain Group Gembira Assoy, ada kiriman karangan bunga lainnya yang mengucapkan terima kasih.
Kiriman dari Group Menolak Kekerasan itu bertuliskan,"Terima kasih kepada pembakar bunga... karena doa2 kita lebih cepat naiknya".
Kemarin saat aksi buruh May Day, sempat terjadi kericuhan (1/5/2017).
(BACA JUGA : 'Dribble-lan' Pamela Safitri Duo Srigala Bukan Hanya Bikin 'Mencolot', Pernah yang Lainnya )
Dipicu banyaknya karangan bunga di tempat mereka melakukan orasi, lalu muncul permintaan agar buruh ikut membantu petugas kebersihan yang tengah membersihkan Balai Kota.
Dalam orasinya Arif Inandi ketua FSP LEM SPSI meminta meminta para buruh ikut membantu petugas kebersihan yang tengah membersihkan Balai Kota.
Instruksi yang disampaikan Arif Inandi ketua FSP LEM SPSI pun disegerakan para buruh.
Mereka kemudian segera mengumpulkan dan mulai membakar satu per satu karangan bunga, persis di depan Balai Kota.
"Kalau hanya bersih-bersih begini dibakar pakai api selesai, mau dilanjut kawan-kawan?
Kawan-kawan Satpol PP yang di dalam (Balai Kota) mau diapain lagi itu karangan bunga?
Kalau orang meninggal tiga hari tahlilan selesai karangan bunga dibuang ke tempat sampah kawan-kawan.
Tapi mohon maaf, Jawara Bekasi Bantargebang menolak sampah si hoax ini kawan," tutur sang orator.(*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?