Tak Bisa Bertemu, Tsania Marwa Komunikasi ke Atalarik Lewat Pengacara

Laporan Wartawan Grid.ID, Widyastuti

Grid.ID - Tsania Marwa Hari ini mendatangi KPAI untuk mengurus laporannya dalam hak bertemu dengan kedua anaknya.

Selain Tsania Marwa, Atalarik Syach yang juga suami Marwa seharusnya dijadwalkan datang hari ini ke KPAI.

"Sebagaimana prosedur KPAI, kami akan memanggil yang bersangkutan (Atalarik Syach) sesuai SOP untuk pertemukan kedua belah pihak," jelas Konsuler Komisioner Bidang Pengasuhan KPAI, Rita Pranawati.

Menurut Rita Pranawati, dalam hak asuh anak ini tidak ada kategori menang atau kalah, tetapi justru kedua orang tua lah yang harus tetap mengasuh anak mereka.

(BACA JUGA Anak Tak Masuk Sekolah, ini yang Dipermasalahkan Tsania Marwa)

"Ini bukan soal menang atau kalah, tapi bagaimana menyelesaikan soal pengasuhan secara bersama.

"Meskipun hak asuh jatuh ke salah satu pihak, mantan orangtua kan tetap tidak ada, mantan anak juga tidak ada," tambah Rita Pranawati di Kantor KPAI, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.

Marwa sendiri mengetahui, suaminya tersebut akan diundang datang ke KPAI meski tidak berkomunikasi secara langsung.

"Sudah tahu sih karena saya sudah dapat surat tembusan dari KPAI karena saya yang lakukan pengaduan. Hari ini ya jadwalnya. Tapi datang atau nggak nya saya nggak dapet info," jelas Tsania Marwa.

(BACA JUGA Tsania Marwa Ngadu Ke KPAI Dapat Nasehat, Deh!)

Meski demikian, faktanya Atalarik Syach tidak hadir di Kantor KPAI hari ini dan minta izin mengatur ulang jadwal tanpa diketahui alasannya.

Ibu dua anak ini juga mengaku sudah tidak berkomunikasi dengan Atalarik Syach semenjak proses perceraian ini berlangsung.

Bahkan untuk bertemu kedua anaknya pun juga terakhir kali sekitar satu bulan lalu.

"Sudah nggak pernah (komunikasi dengan Arik) sejak gugatan masuk, saya cuma berhubungan dengan pak Junaidi (pengacara Arik) dan sekarang pak Junaidi juga sudah saya serahkan ke pak Hamdan (pengacara Marwa).

"(Ketemu anak terakhir) 25 Maret pas ulang tahun Syarif di salah satu mal di Indonesia," tutup Tsania Marwa. (*)

PROMOTED CONTENT