Tribunnews/@solehsolihun
Iwan Fals dan Soleh Solihun.
Laporan wartawan Grid.ID, Veronica Sri Wahyu Wardiningsih
Grid.ID - Komika Soleh Solihun menjadi salah satu penggemar berat penyanyi kawakan Iwan Fals .
Hal tersebut terlihat dari beberapa foto yang diunggah di akun Instagramnya, Soleh Solihun menunjukkan beberapa kenangan mengenai musisi bernama asli Virgiawan Listanto tersebut.
Soleh Solihun mengunggah potret salah satu album Iwan Fals bertajuk 1910 yang rilis tahun 1988 silam.
Terlihat album tersebut masih berbentuk kepingan pita kaset, dengan cover Iwan Fals masih muda.
Baca Juga : Berduka di Penghujung Tahun, Begini Ungkapan Hati Istri Herman Seventeen Kenang Sang Suami
Dalam keterangan foto, diketahui bahwa Soleh Solihun sudah mendengarkan lagu Iwan Fals sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama.
Ia pun menjelaskan bagaimana lagu dalam album 1910 tersebut memiliki makna pada masing-masing lagunya.
"Dan dua lagu yang masih membuat penasaran. Dua lagu yang kalau dari liriknya sih bertema persahabatan: “Engkau Tetap Sahabatku”, dan “Semoga Saja Kau Benar.” Dua dari sekian banyak lagu yang ingin sekali saya tanyakan pada Iwan Fals, cerita di baliknya, " tulis Soleh Solihun pada keterangan fotonya seperti dikutip Grid.ID, Senin (31/12/2018).
Baca Juga : Temui Hal Misterius Saat Ziarah ke Makam Andi Seventeen, Erix Soekamti: Gerak Tuh!
View this post on Instagram
Album pertama @iwanfals yang bernafaskan rock, setelah di album-album sebelumnya dia ada di ranah folk, country, balada dan pop. Kita harus berterima kasih pada Ian Antono untuk itu. Pertama kali saya mendengar lagu “Ada Lagi Yang Mati” ketika masih bocah SMP, adrenaline meningkat. Belum pernah saya mendengar lagu tentang pembunuhan. “Aku lihat orang yang mati. Di antara tumpukan sampah. Lehernya berdarah membeku. Bekas pisau lawannya tadi malam.” Bulu kuduk saya yang masih remaja langsung berdiri. Ngeri membayangkan adegan itu. Tapi di album yang sama, Iwan bernyanyi soal kecintaannya pada ibu, dengan iringan petikan gitar Ian Antono yang manis itu. Menyanyikan lagu cinta di “Buku Ini Aku Pinjam” (Masihkah trik minjam buku ini dipakai para pria?). “Mimpi yang terbeli” bicara soal kesenjangan sosial. “Balada Orang-orang Pedalaman” bicara soal penebangan hutan yang semena-mena dan orang-orang di luar Jawa yang jadi korbannya. Di “Nak”, Iwan bernyanyi menasehati anaknya dengan sudut pandang yang tak biasa. Lalu “Pesawat Tempurku”, yang baru saya sadari ketika kuliah bahwa lagu ini punya segalanya: rock n’ roll yang enerjik, ekspresi frustasi pengangguran, kritik pada penguasa, juga sebuah lagu panggung yang kemungkinan besar bisa membuat penonton ikut bernyanyi bersama di salah satu reffrain paling popular dalam industri musik Indonesia. Lalu “1910” yang jadi judul album adalah satu dari sekian banyak lagu Iwan Fals yang mencatat sejarah. Tragedi Bintaro alias tabrakan kereta dahsyat di 10 Oktober 1987. Iwan tak hanya mencatat, dia juga dengan gagah menulis dan bertanya, “Berdarahkan Tuan yang duduk di belakang meja? Atau cukup hanya ucapkan belasungkawa?... 19 Oktober, tanah Jakarta berwarna merah. Meninggalkan tanya yang tak terjawab.” Dan dua lagu yang masih membuat penasaran. Dua lagu yang kalau dari liriknya sih bertema persahabatan: “Engkau Tetap Sahabatku”, dan “Semoga Saja Kau Benar.” Dua dari sekian banyak lagu yang ingin sekali saya tanyakan pada Iwan Fals, cerita di baliknya.
A post shared by Soleh Solihun (@solehsolihun) on Dec 29, 2018 at 7:55pm PST
Tak hanya menyukai karya-karya Iwan Fals saja, Soleh Solihun juga bergabung dalam komunitas penggemar Iwan Fals bernama Oi.
Soleh Solihun pun memamerkan kartu tanda pengenal sebagai salah satu anggota.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya