Grid.ID - Pendidikan tidak seharusnya mengakibatkan ketakutan dan trauma.
Bahkan, kesalahan seorang murid pun, apalagi masih sekolah dasar, tak seharusnya ditangani dengan kekerasan.
Namun, kekerasan guru terhadap murid yang terjadi di Huachen Foreign Language School , China, begitu biadab dan menjadi viral hingga menimbulkan respons besar.
Betapa tidak, entah melakukan kesalahan apa, murid perempuan yang masih lugu dan unyu-unyu itu dimarahi gurunya.
Tak hanya itu, sang guru menyeret murid itu dengan cara menarik rambutnya.
Dia seolah tak peduli dengan tindakan kekerasannya, meski si murid itu menangis histeris.
Seperti diberitakan dailymail.co.uk, sang guru meminta murid itu masuk ke ruang sekolah.
Namun, murid itu seperti trauma terhadap sekolah dan menolaknya. Akibatnya, sang guru menyeretntya.
Menurut Peoples Daily Online, saat itu kebetulan ada petugas pos yang merekam insiden tersebut pada 2 Mei 2017.
Dia kemudian mengunggah video tersebut ke media sosial dan menjadi viral.
Dalam video, sang guru tampak menggunakan pakaian seragam sekolahan di tangan kirinya, sementara tangan kanannya memegang rambut murid malang itu dan menyeretnya.
Selain berteriak keras dan menangis, murid malang itu terdengar berkata, "Saya ingin pulang."
Dalam insiden tersebut, petugas pos yang merekam kejadian itu sempat protes kepada sang guru.
Di video terdengar pak pos itu mengatakan, "Bagaimana Anda memperlakukan murid SD seperti itu?"
Namun, protes pak pos tak diabaikan dan sang guru justru marah.
"Dia anak perempuan saya. Ini bukan urusan Anda," jawab sang guru.
Lalu, pak Pos menjawab, "Meski begitu, Anda tak seharusnya memperlakukan anak Anda seperti itu. Apalagi, Anda seorang guru dan ini tak pantas dilakukan seorang guru, betul kan?"
Seorang staf Huachen Foreign Language School mengatakan, dua murid keluar dari sekolahan untuk makan siang dengan ibunya, kemudian diantar ke sekolahan lagi.
Namun, gadis cilik itu menolak kembali ke ruang belajar dan jalan-jalan di dekat gerbang sekolah.
Gurunya kemudian datang dan berbicara kepadanya sekitar 20 menit sampai murid itu setuju kembali ke ruang belajar.
Namun, di tengah jalan murid itu berhenti dan mulai menangis.
Belakangan terungkap, ternyata sang guru itu bukan ibu kandung murid malajng tersebut.
People's Daily Online menyatakan, kepala sekolah Huachen Foreign Language School akhirnya memanggil orang tuanya untuk meminta maaf.
Sang kepala sekolah juga menyatakan, guru kejam itu sudah mendapatkan hukuman.
Orang tua murid itu sempat marah-marah kepada pihak sekolah karena perlakuan kasar kepada anaknya.
Anak itu sempat dibawa ke rumah sakit untuk visum, namun tak mengalami luka serius.
Meski begitu, protes meluas setelah video itu viral di media seosial dan ini dianggap kebiadaan yang keterlaluan di dunia pendidikan.
Bahkan, pemerintah didesak untuk membuat aturan agar tak terjadi kasus serupa.
Sebuah akun bernama 'warmxu" berkomentar, "Maaf saja tidak cukup. Ini kekerasan kepada anak yang serius. Kenapa negara kita tak bisa menerapkan hukum dan aturan lebih baik untuk melindungi anak-anak?" (*)
5 Arti Mimpi Melihat Sawah Bersama Pasangan, Ternyata Pertanda Saling Mendukung Hal Ini, Simak Penjelasannya
Penulis | : | Hery Prasetyo |
Editor | : | Hery Prasetyo |