Laporan Wartawan Grid.ID, Kama Adritya
Grid.ID – Luar angkasa adalah bagaikan kanvas lukisan Maha Karya dari Sang Pencipta.
Betapa banyak keindahan yang sukar untuk digambarkan oleh kata-kata yang melebihi dari karya terindah di Bumi sekalipun.
Pada bulan Juli tahun 2016 lalu, satelit kiriman dari Bumi yang dinamakan Juno telah sukses mengorbit pada planet Jupiter.
(BACA JUGA: Detik-Detik Ayu Ting Ting Jambak dan Tendang Ruben Onsu, di Videonya Nggak Urus Orang Pada Lihat)
Jupiter adalah planet terbesar di tata surya kita, yang terdiri dari gas dan memiliki gravitasi terbesar kedua setelah Matahari.
Jika kita melihat foto planet Jupiter dari buku-buku pelajaran di sekolah, maka kita akan melihat gambar planet berwarna coklat bergaris-garis putih dengan satu bulatan merah besar.
Bulatan merah besar yang dinamakan The Great Red Spot inilah yang menjadi ciri khas planet yang berjarak 588 juta kilometer dari Bumi ini.
(BACA JUGA: Harmonis! Demi El, Maia dan Ahmad Dhani Bersatu, ini Fotonya)
Satelit Juno adalah satelit yang khusus dikirim untuk meneliti planet Jupiter, mirip dengan satelit Casini yang dikirim ke Saturnus, ataupun New Horizons yang dikirim ke Pluto.
Kesuksesan keduanya membawa harapan besar untuk misi Juno ini dalam meneliti planet Jupiter yang dapat menjawab asal mulanya terbentuknya tata surya kita.
Meski di awal-awal misi Juno saat tiba di orbit Jupiter sempat terjadi beberapa masalah teknis akibat radiasi di planet Jupiter yang 20 juta kali lebih berbahaya dari pada di Bumi.
Gunung Raung Erupsi Sehari Sebelum Natal, Pendaki Dengar Suara Ngeri ini dan Buru-buru Selamatkan Diri