Grid.ID - Hoax alias informasi palsu kian merajalela di dunia maya.
Media penyebarannya bisa lewat apa saja, baik situs online maupun blog.
Setelah itu disebarkan secara membabi-buta via sosial media seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan lainnya.
Bahkan aplikasi chating seperti WhatsApp, BBM, dan Line, sering menjadi alat pertama penyebar hoax dan gosip.
(BACA JUGA: Istri Pertama VS Istri Kedua Ala Trio Macan, Kira-kira Sindir Siapa Yah?)
Sosial media kerap dimanfaatkan untuk menyebarkan hoax dengan ‘kecepatan cahaya’, tanpa cek ricek terlebih dahulu.
Banyak hal negatif yang ditemui jika informasi hoax sudah tersebar.
Bahkan efek viral mudah terjadi jika judul dibuat sensasi dan bombastis.
Seseorang yang berpendidikan tinggi sekalipun akan mudah terpancing jika sisi emosionalnya dibakar oleh judul yang provokatif dan memancing emosi.
Efek negatif jelas terlihat berupa perpecahan di masyarakat, kecemasan dan kepanikan, hingga perilaku yang cenderung merusak.
Hanya mereka yang berpikir logis dan terbuka, yang akan mempertanyakan jika ada sebuah informasi yang nggak masuk akal.
Lika-liku Hidup Reza Artamevia yang Kini Dituding Bisnis Berlian Palsu, Dulu Diorbitkan Ahmad Dhani dan Pernah 2 Kali Masuk Bui