Grid.ID – Es krim, permen dan camilan manisnya seperti biskuit merupakan jenis asupan yang umumnya mulai diberikan pada anak usia batita dan balita.
Karena anggapan dibuat dari susu dan sehat, banyak orangtua mengenalkan es krim kepada anak, terutama sebagai pelengkap makanan anak baik saat beraktivitas atau saat menangis dan ngambek.
Namun, ternyata pakar kesehatan anak sangat tidak menyarankan kamu membiasakan anak mengonsumsi es krim.
Seperti yang dikutip Grid.ID dari TribunNews, zat gula yang terkandung dalam es krim mampu membuat kerusakan gigi akibat pegeroposan gigi berlubang.
(BACA JUGA: Jangan Takut Makan Es Krim Saat Sarapan, Efeknya Mengejutkan Loh)
Es krim mengandung gula dan lemak
Gula dan lemak tidak dianjurkan untuk bayi terutama sebelum berusia 1 tahun.
Hasrat besar untuk mencicipi makanan manis berkembang pesat pada usia dini jika ia diperkenalkan dengan es krim lebih cepat.
(BACA JUGA: Apa Hubungan Antara Es Krim dengan Peluang Kehamilan Wanita? Cari Tahu di Sini)
Es krim rendah nutrisi
Es krim mengandung rendah nutrisi dan umumnya memiliki kadar energi tinggi, sehingga mengonsumsinya akan mempengaruhi napsu makan anak dan anak akan menolak asupan kaya gizi lainnya.
Aditif
Aditif dan zat pewarna yang terkandung dalam es krim dapat mengundang reaksi alergi dan masalah kesehatan pada bayi.
(BACA JUGA: RESEP - Membuat Es Krim dari Sayuran Agar Diet Sukses dan Anak Sehat)
Kandungan telur
Beberapa es krim mengandung telur sebagai bahan utama.
Putih telur mengandung empat protein yang dapat menyebabkan rentang alergi mulai dari yang ringan hingga berat pada bayi di bawah usia 12 bulan. (*) (ANITA K. WARDHANI/TRIBUNNEWS)
Sidang Cerai Berlanjut, Kuasa Hukum Paula Verhoeven Minta Dua Hal Ini kepada Hakim
Penulis | : | Ridho Nugroho |
Editor | : | Ridho Nugroho |