Grid.ID - Pihak kepolisian memastikan dosen ITB Suryo Utomo (30) meninggal karena bunuh diri, namun mengenai alasan melakukan bunuh diri hingga kini Polres Cianjur masih melakukan penyelidikan.
Hal tersebut dikatakan Kapolres Cianjur, AKBP Arif Budiman, saat ditanya mengenai perkembangan hasil otopsi yang dilakukan pihak forensik atas jenazah Suryo Utomo.
"Sudah dipastikan kematian dosen ITB itu karena bunuh diri," ujar Arif, Senin (15/5).
Ia mengatakan pihaknya terus melakukan rangkaian penyelidikan setelah melakukan serah terima jenazah kepada pihak keluarga.
Jenazah Suryo Utomo diotopsi forensik di Instalasi Pemulasaraan Jenazah Minggu (14/5) pukul 10.00 WIB sampai dengan diberangkatkan ke Bandung pukul 19.30 WIB.
(BACA JUGA Tragis dan Kejam, Seorang Ayah Ajak Anaknya Bunuh Diri dan Disiarkan Live di Facebook)
Terkait hasil otopsi yang diterima Polres Cianjur dari pihak forensik, pihaknya menemukan beberapa data di antaranya mengenai kondisi luka dan lainnya.
Pihaknya menerima hasil otopsi pada Minggu (14/5) sekitar pukul 18.00 WIB dengan beberapa kesimpulan.
"Pada bagian kepala ada luka terbuka tapi tidak rata sampai dengan dasar tulang kepala," ujarnya, Senin (15/5).
Lalu ia mengatakan ada bagian luka patah lain di tubuh di antaranya iga dada kiri dan dan tulang iga patah di empat bagian.
Pada laporan yang diterimanya, pihaknya juga mengatakan ada luka sayatan di bagian tangan kiri bagian atas.
"Di bagian punggung ada patahan tulang punggung kiri dan kanan, di bagian paha kanan patah tulang tertutup," ujarnya.
(BACA JUGA Bertahun-tahun Di Bully, Enam Remaja Ini Akhirnya Bunuh Diri)
Jasad Suryo Utomo yang dilaporkan hilang ditemukan di genangan Cirata tepatnya di Kampung Jagabaya, Desa Sindangsari, Kecamatan Ciranjang.
Lokasi temuan jenazah tersebut berada sekitar dua kilometer dari temuan mobil Toyota Vios bernomor polisi F 1331 DC di sekitar Jembatan Cirata dengan kunci kontak kendaraan masih tergantung.
Dari keterangan warga di tempat ditemukanya mobil, Suryo Utomo sempat membeli barang kemudian kembali ke area tak jauh dari lokasi mobil terparkir.
Ia sempat bolak-balik di area tersebut.
Kepada seorang warga ia mengatakan akan kembali ke Bandung. "Belum terlalu malam sekitar pukul 18.00 - 19.00 ia masih terlihat di sekitar mobil," ujar seorang warga.
Warga pun berlalu dan beberapa saat kemudian pemilik mobil tersebut sudah tak terlihat lagi di sekitar jembatan.
Ferri Amiril, Tribun Jabar
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya