Laporan wartawan Grid.ID, Siti Umaiya
Grid.ID - Berbicara hidangan mentah apa yang kamu suka, pasti kamu akan menjawab makanan Jepang yang satu ini: Sushi dan Sashimi.
Di negara Jepang makanan ini menjadi salah satu makanan paling favorit bagi warga Jepang.
Tak hanya di negara asalnya Jepang, rupanya makanan ini juga menjadi salah satu makanan paling digemari di Indonesia.
(BACA JUGA: 2 Jam Mengintip Kehidupan Pemadam Kebakaran, yang Pantang Pulang Sebelum Padam)
Hal tersebut terbukti dari banyaknya restoran yang menyajikan Sushi sebagai salah satu makanan yang ada dalam daftar menunya.
Sejak pertama kali dihidangkan, makanan ini sudah sukses menggoda si penikmatnya.
Penyajiannya yang rapih yang disesuaikan dengan khas makanan Jepang membuat sushi terlihat begitu menggugah selera.
Sushi biasanya terdiri dari nasi yang diberi cairan cuka khusus dan dipadukan dengan bahan makanan mentah lainnya seperti seafood, sayuran, daging, dan terkadang buah-buahan.
Menikmati makanan mentah memang menjadi salah satu hal yang tidak biasa dan lebih berasa apalagi seperti ikan dan seafood
(BACA JUGA: Film Pirates of Carribean Dead Men Tell No Tales Kena Hack, Disney Dipaksa Bayar Tebusan)
Namun, jika dikonsumsi berlebihan ternyata makanan mentah juga bisa berbahaya bagi kesehatan loh.
Hal tersebut terjadi karena bakteri dan parasit yang hidup di dalam ikan dan seafood mentah tersebut juga ikut masuk ke dalam tubuh kita.
Biasanya jika makanan seperti ikan dan seafood dimasak terlebih dahulu, maka bakteri dan parasit yang hinggap dalam ikan dan seafood tersebut ikut mati karena terbakar oleh panasnya minyak goreng.
Namun, karena sushi dan sashimi adalah hidangan yang disajikan dalam bentuk mentah, jika makanan ini dikonsumsi berlebihan maka ini akan berbahaya bagi tubuh kamu.
Rupanya kini para ilmuwan pun telah mulai memeringati pecinta makanan mentah agar tidak terlalu sering mengkonsumsi sushi dan sashimi.
Hal itu diusulkan setelah mereka melihat kasus yang terjadi pada pria berusia 32 tahun ini.
(BACA JUGA: Menurut Sains, Ini Adalah Posisi Duduk yang Paling Aman Saat Naik Kendaraan Umum)
Seorang pria asal Portugal ini dilarikan ke rumah sakit setelah sakit perut dan muntah parah yang dialaminya.
Ia menerima pemeriksaan lebih lanjut dari dokter untuk mengetahui penyebab sakitnya tersebut.
Usai melakukan tes darah, pria ini didiagnosis mengalami peradangan perut dan juga mengungkapkan bahwa daerah di bawah tulang rusuknya sangat lunak.
Namun, saat dirinya mengatakan bahwa sebelumnya ia memakan sushi, diagnosis dokter itu pun segera berubah menjadi anisakiasis.
Setelah diperiksa lebih lanjut benar saja, perut pria tersebut dipenuhi dengan parasit yang hidup akibat sushi yang sering dimakannya.
Menurut sang dokter, kasus ini jarang ditemukan, namun untungnya pasien segera ke rumah sakit dan menerima penanganan khusus yang membuatnya kembali pulih.
(BACA JUGA: Penting! Waterproof dan Water Resistant Itu Beda! Smartphone Kebanyakan Water Resistant, Ini Penjelasannya)
Apa itu anisakiasis?
Anisakiasis merupakan penyakit parasit dari saluran pencernaan manusia biasanya ditandai dengan gejala sakit pada abdomen, kejang dan muntah,
Hal tersebut disebabkan oleh makanan mentah atau ikan laut belum diolah yang langsung dikonsumsi.
Ikan laut yang belum diolah tersebut biasanya mengandung larva cacing ascaridoid.
Larva yang bergerak menembus dinding lambung menimbulkan lesi atau ulkus akut disertai dengan mual, muntah dan sakit epigastrik, kadang disertai dengan hematemesis.
Larva ini mungkin migrasi ke atas dan menempel di dinding orofaring dan menyebabkan batuk.
Di usus halus, larva menimbulkan abses eosinofil, dengan gejala menyerupai apendisitis atau enteritis.
Pada saat larva menembus masuk rongga peritoneal, jarang sekali mengenai usus besar.
(BACA JUGA: Pergoki Suami Bersama Perempuan Lain Tanpa Busana di Kamar, Reaksi Sang Istri Sangat Mengejutkan)
Penyakit ini biasanya menimpa orang yang mengkonsumsi ikan laut, gurita atau cumi mentah atau yang tidak ditangani dengan baik (dibekukan, diasinkan, direndam garam, atau diasap)
Dulu penyakit ini sering ditemukan di Belanda, namun karena jumlah konsumen ikan mentah terus meningkat, kini penderita penyakit ini pun bertambah hampir di seluruh Eropa Barat dan AS.
Bahkan di Jepang sendiri lebih dari 12.000 kasus Anisakiasis ini ditemukan.
Tindakan pencegahan
Kamu harus menghindari konsumsi ikan laut yang tidak dimasak dengan baik.
Panaskan ikan laut hingga 60 derajat Celcius (140 F) selama 10 menit, bekukan hingga 35 derajat Celcius (-31 F) atau lebih rendah selama 15 jam atau bekukan dengan cara biasa pada 23 derajat Celcius (-10 F) selama paling tidak 7 hari, cara ini akan membunuh larva.
Cara yang dikembangkan di Belanda ini terbukti ampuh dan efektif membunuh parasit yang ada di dalam perut ikan.
Sebelum memasaknya, kamu juga harus membersihkan dan membuang usus (eviscerasi) ikan secepat mungkin sesudah ditangkap.
Hal tersebut dapat mengurangi jumlah larva yang masuk ke dalam otot mesenterik. (*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?