Laporan Wartawan Grid.ID, Susanto Ari Prasetyo
Grid.ID - Dunia internet memang memudahkan, tapi kalau nggak hati-hati justru bisa berbahaya.
Seperti kasus pelecehan seksual yang banyak kamu dengar di dunia maya, kali ini menimpa seorang anak yang menggunakan jasa taksi online.
(BACA JUGA: 2 Jam Mengintip Kehidupan Pemadam Kebakaran, yang Pantang Pulang Sebelum Padam)
Cerita menjadi viral mengenai kasus yang menimpa seorang anak perempuan berusia 12 tahun yang tinggal di wilayah Cibubur, Bogor.
Melalui status di akun Facebook, Ningsih Zabir mengisahkan pengalaman nggak mengenakkan yang terjadi pada sepupunya yang bernama Jessy yang naik taksi online dari Cibubur Country ke Tumaritis, pada Kamis (18/5/2017).
Jessy baru saja pulang setelah mengikuti belajar kelompok dengan temannya.
Ia pun memesan taksi berbasis aplikasi.
(BACA JUGA: Menurut Sains, Ini Adalah Posisi Duduk yang Paling Aman Saat Naik Kendaraan Umum)
Di perjalanan, teman Jessy turun lebih dulu di Cibubur Garden dan menyisakan Jessy dengan pengemudi taksi online tersebut.
Saat Jessy sendiri, sang sopir mulai banyak bertanya, seperti menanyakan sekolah Jessy dan dengan siapa Jessy tinggal di rumah.
Jessy merasa kurang nyaman dan hanya menjawab seadanya.
Memang Jessy bisa sampai di rumah dengan selamat, tapi ia trauma dan takut bisa terjadi hal yang lebih buruk seperti diperkosa.
(BACA JUGA: Hari Patah Hati Sedunia, Ini Dia Foto Raisa dan Hamish Daud yang Fix Bikin Patah Hati Netizen)
Ternyata aksi sopir yang belakangan diketahui bernama Eduard tersebut nggak berhenti di situ.
Dia bahkan berani menelepon, mengirimkan pesan singkat dan bahkan mengirim pesan WhatsApp dengan kalimat nggak pantas ke Jessy.
Nggak heran bila Jessy yang duduk di bangku SMP itu mengalami ketakutan dan trauma akibat perlakuan sopir taksi.
Dan karena masalah ini Jessy jadi ketakutan dirumah sendiri dan sampe kebawa-bawa mimpi.
Ibu Jessy pun melaporkannya ke manajemen Uber yang menaungi supir taksi online tersebut karena panik melihat anaknya ketakutan terus.
Sayangnya dari Uber tidak memberikan solusi dan malah mengatakan bahwa hal tersebut bukan tanggung jawab mereka karena supir tersebut hanyalah mitra kerja mereka.
(BACA JUGA: Penting! Waterproof dan Water Resistant Itu Beda! Smartphone Kebanyakan Water Resistant, Ini Penjelasannya)
Esok harinya (19/5/2017), Ningsih memberi informasi bahwa Jessy sudah dibawa ke psikolog dan akan menjalani terapi.
Driver taksi berbasis aplikasi tersebut akan diselidiki, tapi keluarga Jessy fokus pada pemulihan kesehatan mentalnya dulu.
Sampai berita ini diturunkan belum jelas kelanjutan dari kasus tersebut. (*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?