Grid.ID - Valentino termasuk orang yang paling terpukul oleh meninggalnya pebalap Nicky Hayden.
Baginya, dia teman yang baik, bahkan salah satu sahabat dekatnya.
Maka, ketika Rabu (17/4/2017) lalu Hayden mengalami kecelakaan di jalan raya di Italia saat mengendarai sepedanya, Rossi terpukul.
Sebelum MotoGP di Le Mans, Rossi dalam keadaan sedih memanjatkan doa kesembuhan Hayden.
Namun, Tuhan berkehendak lain. Senin (22/5/2017), hayden mengembuskan napas terakhirnya di Maurizio Bufailini Hospital, Cesena, Italia.
Rossi yang asal Italia, terpukul untuk kedua kalinya. Dia tak menyangka pebalap asal Amerika Serikat itu akan meninggal dunia secepat itu.
(BACA JUGA: Breaking News : Mantan Juara MotoGP, Nicky Hayden, Meninggal Dunia)
"Nicky adalah salah satu teman terbaikku di paddock," kata Rossi sedih.
Banyak kenangan yang dimiliki Rossi bersama Nicky Hayden, karena sudah beberapa kali menjadi satu tim baik di Honda maupun Ducati.
"Kami satu tim di Honda ketika dia menjalani debutnya di musim 2003. Dia saat itu masih muda sebagai debutan dan merasakan pengalaman pertama di Eropa," kenang Rossi.
"Musim itu berakhir dengan kemenangan saya sebagai juara dunia, tapi dia sempat berdiri di podium untuk pertama kalinya di Philip Island," lanjutnya.
"Setelah balapan, kami berjabat tangan dan berpelukan."
"Kami kembali bertarung selama musim yang berat di Ducati. Kami biasa bersaing sampai titik darah penghabisan. Mungkin hanya demi masuk 5 besar," lanjutnya.
(BACA JUGA: Postingan Terakhir Nicky Hayden Bikin Merinding, Apakah Dirinya Sudah Dapat Firasat?)
"Nicky sering mengunjungi Motor Ranch, di mana aku selalu kagum melihatnya beraksi dan kemudian berbagi rahasia, lalu bertarung lagi."
"Dia salah satu pembalap jalan datar tercepat di dunia," tambahnya.
Meski di lintasan balap mereka bersaing, namun sebenarnya keduanya saling mendukung dan bersimpati.
Pada 2015, Rossi merasakan betul bagaimana dukungan Hayden kepadanya hingga ia tersentuh dan tak akan melupakannya.
"Momen paling indahku bersama Nicky adalah ketika dia menjabat tanganku setelah balapan yang tak menyenangkan di Valencia pada 2015," kenangnya lagi.
"Apalagi, baginya, balapan itu merupakan momen selamat tinggal kepada Moto GP, sedangkan aku kehilangan gelar juara dunia."
"Dukungannya kepadaku ditunjukkan di helmnya dan itu sangat menyentuh," kata Rossi.
Momen terindah buat Nicky dan Rossi tentulah pada 2006.
Saat itu, rantai gelar juara yang diraih Rossi secara berturut-turut dipatahkan oleh Nicky Hayden.
Ini musim yang dramatis buat Rossi, juga Hayden.
Ia meraih gelar juara dunia MotoGP untuk pertama kalinya, hanya unggul 5 poin dari Rossi.
Dan, gelar itu ditentukan pada musim terakhir.
Nicky saat itu begitu gembira dan terharu, hingga menangis sesenggukan di depan penonton, juga di depan Rossi.
Tangisan Nicky Hayden itu membuat Rossi tertunduk dengan perasaan campur aduk.
Di satu sisi, sebagai pebalap, Rossi sedih digagalkan Hayden untuk mengulang gelar juara dunia.
Namun, di sisi lain, dia juga bahagia karena Nicky Hayden yang merupakan sahabatnya tampil sebagai juara dunia.
Dan, tangisan itu begitu berbekas bagi Rossi dan masih menusuk hatinya.
Momen penting yang tak akan pernah ia lupakan, ketika dia merasakan sedih sekaligus gembira karena Nicky Hayden.
Ketika Nicky Hayden memutuskan untuk keluar dari MotoGP dan terjun di balap superbike, Rossi sempat sedih.
Ia seolah kehilangan sahabatnya yang memberi warna, persaingan dan dukungan di MotoGP.
Ternyata, itu bukan hanya perpisahan dari MotoGP, karena Nicky Hayden tak pernah kembali lagi ke MotoGP.
Dia harus menutup catatan hidupnya untuk selamanya.
"Forza Nicky, kami semua bersamamu," kata Rossi sedih. (*)
(Hery)