Grid.ID- Bom bunuh diri yang terjadi di halte busway Kampung Melayu, Rabu (24/5/2017) meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban.
Dalam sebauh wawancara dengan radio swasta, Kamis (25/05/2017), dr Andri,SpKJ,FAPM, psikiater Klinik Psikosomatik RS OMNI Alam Sutera mengatakan, secara fisik korban bsia disembuhkan, tapi dampak kejiwaannya dikahwatirkan akan muncul kemudian.
Reraksi stres akut pasca peristiwa traumatik bisa menimpa siapa saja, baik orang dewasa, maupun anak-anak.
(BACA JUGA Ahok Resmi Sudah Berhenti Jadi Gubernur DKI Jakarta... Terus Jadi Apa?)
(BACA JUGA Inilah Ahok Yang Telah Ikhlas dengan Air Mata Veronica... Mengharukan!)
Bukan saja korban yang langsung berhadapan dengan peristiwa tersebut, keluarga dekat, kerabat, bahkan orang lain yang menyaksikan tayangan di media televisi, atau media sosial, yang dikrim apa adanya, tanpa sensor tentang peristiwa tersebut.
Dalam kondisi itu, korban atau penderita akan menunjukkan jantung berdebar, keluar keringat dingin, mual dan muntah, dan terkadang kehilangan kesadaran seperti teriak-teriak.
Stres yang dialami bisa berlangsung berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan lebih.
Korban yang mengalami gangguan stres pasca trauma, biasanya ia merasakan seolah peristiwa itu masih ada di sekitarnya.
Ketika tidur, mimpi buruk tentang kejadian bom yang dialami datang dalam tidurnya.
(BACA JUGA Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu, Warga Datang Selfie di Lokasi Kejadian)
Ia seolah merasakan peristiwa itu kembali.
Penulis | : | Dosir Weis |
Editor | : | Dosir Weis |