Grid.ID - Saat ramadan tiba, menu buka puasa paling banyak diminati adalah gorengan.
Murah meriah dan mudah didapat.
Tapi tahu nggak, kalau gorengan itu lebih baik untuk menu sahur?
(BACA JUGA : Perut Kelihatan Endut Maia Estianty Seperti Lagi Hamil, Kok Bisa Sih)
(BACA JUGA : Jennifer Dunn Kerap Kunjungi Paranormal Ki Prana Lewu, Ini yang dilakukan)
Ahli Gizi RSHS Bandung, Ides Haeruman Taufik SKM mengatakan gorengan lebih baik dikonsumsi saat sahur lantaran memiliki kandungan lemak yang tinggi.
Jika mengonsumsi lemak saat sahur, seorang muslim akan cukup kuat berpuasa lantaran masa metabolisme lemak berlangsung selama 9 jam.
"Makanan lemak memiliki gizi yang tinggi.
Satu gram lemak akan menyuplai 9 kalori, dan kalau karbohidrat dan protein itu metabolismenya 4 jam, lemak 9 jam.
Makanya kalau sahur harus ada makanan yang digoreng yang ada lemaknya," ungkapnya.
(BACA JUGA : Apes! Dua Mobil Seperti Berebut Masuk Gerbang Tol di Makassar, Padahal Seperti Ini Loh Aslinya)
Lalu menu buka puasanya bagaimana?
Pengidap maag harus menghindari makanan yang terlalu asam dan pedas. Makanan yang mengandung gas seperti ubi dan bergetah pun perlu dijauhi.
"Makanan bergas seperti ubi itu untuk pegidap maag bisa memperparah lambungnya," ujarnya, saat ditemui di RSHS, Jumat (27/5).
Ia menekankan pentingnya mengatur jumlah asupan kalori harian. Jika di luar bulan ramadan asupan makanan berjumlah 1.500 kalori, di bulan ramadan pun asupan kalori harus sama.(*)
Berita ini dipublikasikan Tribunjabar.co.id dengan judul : Gorengan Sebaiknya Dikonsumsi Saat Sahur, Bukan Saat Buka Puasa
Talitha Curtis Bongkar Kelakuan Ibu Angkat, Pernah Sodorin Dirinya ke Om-om di Usia 13 Tahun Demi Hal Ini