Grid.ID - Hannah Cornelius (21) Seorang mahasiswi Universitas Stellenbosch di Afrika Selatan menjadi korban perkosaan, tikaman, dan dicekik sampai mati setelah mobilnya dibajak perampok.
Polisi menetapkan ada 4 tersangka, di mana dua di antaranya masih menjadi buronan dan diyakini turut mengambil bagian dalam insiden yang merenggut nyawa siswi cantik tersebut.
(BACA JUGA: Pulau Ini Terlarang Bagi Orang Luar, Karena Kamu Bisa Mati Jika ke Pulau Ini)
Saat itu Hannah sedang bersama kekasihnya di dalam mobil yang bernama Cheslin Marsh, sebelum mobilnya dibajak oleh empat orang pria.
"Cheslin dilemparkan ke dalam bagasi mobil, sementara Hannah dipaksa masuk ke kursi belakang" ujar polisi.
Barang-barang milik pasangan itu dicuri sebelum keduanya dibawa ke tempat lain dan dipukuli dengan batu bata.
Cheslin mengatakan kepada polisi bahwa dia bisa bertahan hidup dengan cara meloncati tembok untuk melepaskan diri dari penculiknya.
'Dia bertelanjang kaki dan berlumuran darah, benar-benar bingung dan tidak tahu di mana dirinya' ujar salah satu saksi pada News24, ketika menemukan Cheslin, dikutip dari DailyMail.
(BACA JUGA: Cuaca di Jakarta dan Manokwari Diramalkan Akan Menjadi Berbahaya Mulai dari 5 Tahun Lagi)
Cheslin menderita luka kepala dan patah tangan dalam serangan tersebut dan sedang memulihkan diri di rumah sakit.
Sementara itu, tubuh Hannah ditemukan pada jam 8.30 pagi pada hari Sabtu di sebuah jalan sekitar 10 km (enam mil) di luar Stellenbosch.
Polisi mengatakan bahwa Hannah telah ditikam sebelum akhirnya dicekik sampai mati oleh pelaku.
Bahkan ada kemungkinan Hannah telah diperkosa sebelumnya.
(BACA JUGA: Bahaya Fidget Spinner Bagi Anak, Berikut 8 Tips Untuk Orang Tua Demi Masa Depan Anak)
Pengejaran terhadap pelaku pun tertangkap oleh CCTV.
Terlihat bahwa pelaku sempat melompat dan berlari sebelum pada akhirnya berhasil ditangkap oleh polisi.
Dua orang yang terlihat di CCTV telah diidentifikasi sebagai Vernon Witbooi (32), dan Geraldo Parsons (26).
Video penangkapan kedua tersangka tersebut bisa disaksikan di bawah ini. (*)