Grid.ID - Jangan kaget jika kamu ke kota ini ketika malam.
Kamu bakal melihat sekumpulan orang yang membawa lampu senter dan menyorotkan lampunya ke sudut paling bagunanan atau taman.
Ya, mereka adalah sekelompok warga Singapura yang memilki kegemaran baru.
Bukan mencari pokemon tetapi mereka mencari benda hidup.
Mereka sedang kerajingan memburu semut.
(BACA JUGA 3 Bahan Ini Bisa Dipakai Usir Semut, Daripada Pakai Cairan yang Membahayakan Diri dan Keluarga)
Bagi orang awam hobi mereka sulit dipahami.
Mereka mencari semut yang aneh dan yang disasar adalah semut ratu yang siap bertelur.
"Kamu bisa mencari beberapa jam tanpa menemukan apapun sama sekali. Jadi, ini benar-benar keberuntungan," kata Leland Tan pemuda berumur 14 tahun yang dikutip Grid.ID dari straitstimes.com.
Kepuasan mereka terpenuhi ketika mereka bisa menemukan ratu semut.
(BACA JUGA Inilah Pengguna Facebook Tertua, Hobinya Makan Kacang Pinang Meski Giginya Ompong)
Singapura adalah negara tropis yang menjadi habitat sekitar lebih dari 40 spesies semut.
Di negara ini juga terdapat komunitas kolektor semut.
Meski anggota sedikit tetapi komunitas ini berkembang.
Ants Singapore, adalah salah satu komunitas yang memillki grup di Facebook.
Anggotanya mencapai 380 orang dan memilki visi untuk menjadi tempat pecinta semut,
Para anggotanya berbagi tip bagaimana menangkap dan mengembangkan semut secara mandiri.
Kebanyakan semut yang hidup di Singapura tidak berbahaya.
Bagi kebanyakan orang semut adalah hewan gangguan dan melalui komunitas serta gerakan ini ingin mengubah pandangan orang terhadap semut.
(BACA JUGA Setelah 10 Jam Uztaz Solmed Diinterogasi, Petugas Kepolisian Imigrasi Singapura: "Kamu Bersih, Kamu Clear")
"Saya ingin orang melihat semut secara berbeda," kata Chris Jester Chan, seorang sopir Uber berusia 29 tahun yang juga anggota Ants Singapore.
"Sekarang, banyak orang masih berpikir bahwa semut adalah hama. Akan tetapi dengan pendidikan yang cukup, saya bisa mendidik mereka bahwa menjaga semut bisa dilkukan agar mereka tidak mengganggu," katanya kepada Reuters Television yang dikutip Grid.ID.
Chan tinggal di seberang perbatasan Singapura, tepatnya di kota Johor Bahru, Malaysia Selatan.
Ia dan keluarganya sudah memelihara hingga 30 koloni semut yang diletakkan di tempat khusus.
Helen Teh, ibu Chan, mengatakan bahwa dia penasaran mengapa anaknya itu membutuhkan banyak pasir dan kayu di rumah mereka.
Setelah diselidik ternyata pasir dan kayu dipakai sebagai sarang buatan semut yang ditangkap.
Chan mempromosikan dan mengenalkan hobinya melalui Facebook.
Di akun ini Chris Jester Chan juga menjawab pertanyaan dari anggota lain tentang perawatan semut.(*)
Innalillahi, Truk Ugal-ugalan Seruduk Sejumlah Motor dan Mobil di Tangerang, Kondisi Sang Sopir Usai Diamuk Massa Sungguh Miris
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |