Laporan Wartawan Grid.ID, Kama Adritya
Grid.ID – Sebagaimana kita ketahui, di luar angkasa ada banyak ancaman-ancaman yang bisa berakibat kehancuran pada muka Bumi tercinta ini.
Salah satunya adalah ancaman dari asteroid yang berupa bongkahan batu yang berserakan di luar angkasa.
Di antara planet Mars dan Jupiter, terdapat gugusan batu yang mengorbit dan terdiri dari milyaran buah batu maupun es.
(BACA: Penting, Agar Tak Habis Milyaran Seperti Jupe, Ini 6 Obat Alami Pembasmi Kanker Serviks)
Meski jumlahnya banyak, tidak semuanya berbahaya karena pada umumnya berada dalam orbit stabil di antara Mars dan Jupiter.
Namun demikian, ada beberapa asteroid yang ‘keluar jalur’ dan bisa bersinggungan dengan orbit planet lain di tata surya. Salah satunya adalah Bumi.
Para peneliti menduga penyebab punahnya Dinosaurus jutaan tahun yang lalu adalah diakibatkan karena ada asteroid berukuran puluhan km yang bertabrakan dengan Bumi.
Masih ingat film Armageddon ataupun Deep Impact? Dampak mengerikan yang diakibatkan oleh tabrakan antara Bumi dan asteroid itu digambarkan bisa menyebabkan kiamat.
Namun di era peradaban modern manusia, belum ada asteroid yang dianggap berbahaya dan berpotensi menubruk Bumi.
Sampai sekarang.
(BACA: Wow, Pria Ini Beristri 39, Tinggal Serumah dengan 100 Kamar, Satu Istri Digilir Seminggu)
Pada tanggal 11 Juni 2017 lalu, NASA mengumumkan bahwa ada 10 asteroid yang sebelumnya tidak terdeteksi dan kini berpotensi berbahaya dan dapat menubruk Bumi.
NASA memiliki tim khusus yang bertugas untuk mendeteksi potensi-potensi yang dapat membahayakan Bumi dari luar angkasa lewat Near Earth Object Wide-field Infrared Survey Explorer atau disingkat NEOWISE.
Amy Mainzer yang merupakan peneliti utama dari NEOWISE mengumumkan bahwa ada 10 objek yang berpotensi berbahaya dan 97 batu angkasa yang tidak terdeteksi sebelumnya.
Meski berpotensi berbahaya, masih ada faktor lain yang baru dapat membuatnya menjadi penyebab kiamat.
Faktor seperti ukuran asteroid tersebut juga menjadi penentu seberapa berbahayanya asteroid tersebut.
(BACA: Ada Suara Jeritan di Dalam Kontainer, Polisi Kaget Melihat Apa yang Ada di Dalam)
Begitu juga dengan faktor lain seperti sudut dan laju kecepatan asteroid itu sendiri, serta komposisi dari batu asteroid itu juga.
Seperti pada kejadian di Chelyabinsk, Rusia pada tahun 2013 lalu, ada sebuah batu angkasa yang menabrak Bumi.
Batu yang masuk ke atmosfer Bumi dan menjadi meteor tersebut berukuran 20 meter, namun karena sudut masuk ke dalam atmosfer Bumi yang landai membuatnya meledak dan hancur tergesek atmosfer Bumi di udara.
Tidak ada korban jiwa pada kejadian itu, meskipun sempat membuat kehancuran kecil seperti kaca pecah akibat ledakan tersebut.
(BACA: Wow, Pria Ini Beristri 39, Tinggal Serumah dengan 100 Kamar, Satu Istri Digilir Seminggu
Namun kalau kejadian seperti zaman Dinosaurus dulu, maka akan terjadi kiamat bagi umat manusia, di mana ukuran batunya diduga berukuran 10 sampai 15 kilometer dan jatuh di Meksiko dan menyebabkan kawah seluas 180 kilometer dan sedalam 30 kilometer.
Semoga Bumi masih berada di dalam lindungan Tuhan YME ya. (*)