Grid.ID-Selama ini, pedagangt pasar masih etap menjalankan praktek dagang seperti dulu, sama seperti yang dilakukan oleh kakek nenek mereka.
Nyaris tak ada perubahan, mereka hanya berdagang di area pasar, dari pagi hingga petang.
Tatkala pengunjung sudah makin berkurang, akibat banyaknya mal, mereka tetap berdagang dengan cara biasa.
Mereka membuka lapak di pagi hari, menunggu konsumen datang dan menutupnya pada sore hari.
(Baca : Bertrand Antolin Jadi Pelayan Di Pengajian Julia Perez )
Padahal saat ini adalah eranya teknologi digital, yang sama sekali belum bisa mereka nikmati.
Karena itu, saat Ramadan tahun ini, salah satu operator di Indonesia (Indosat), menggelar program literasi digital.
Artinya, para pedagang pasar yang sangat konvensional ini, akan dilatih untuk bisa mengikuti sekaligus menikmati keuntungan dari dunia digital.
Literasi digital dilakukan dengan melatih ketrampilan dasar teknologi, untuk mendukung UKM.
(Baca : Takjub, Kaos Syahrini Saat di Jepang Harganya Setara Pemeriksaan Dini Kanker Serviks! )
Program terutama ditujukan bagi bagi para ibu-ibbu pedagang pasar di Sukabumi, Jawa Barat.
Berikut keahlian digital yang diajarkan pada para ibu pedagang pasar itu.
1. Cara memakai smartphone untuk menjual produk
2. Pemasaran produk lewat sosial media
3. Cara membuat iklan jualan online yang menarik
4. Cara membuka lapak secara online.
(Baca : Konsumsi Nasi Saat Hamil Menyebabkan Anak Obesitas, Ini Penjelasannya )
Selain pelatihan tersebut, digelar pula pasar rakyat, dengan menyediakan sembako dengan harga bersubsidi.
Ditargetkan untuk kaum miskin dan dhuafa, pasar rakyat ini diharapkan bisa meringankan beban selama bulan Ramadan.
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan