Grid.ID - Beberapa hari yang lalu, artis serba bisa Julia Perez meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat (10/6/2017).
Sebelum meninggal, Jupe ada masalah dengan bagian perut (pencernaan) dan harus menjalani operasi.
Unggahan video di akun @yusufmansurnew, memperlihatkan seorang yang melakukan sujud dan nggak bangkit lagi.
Pria yang diketahui bernama Izhar Wicaksana itu meninggal saat sujud rakaat kedua salat Isya berjamaah sebelum melaksanakan salat tarawih.
Baik almarhumah Jupe maupun almarhum Izhar Wicaksana, meninggal di bulan Ramadhan.
Lalu manakah yang khusnul khotimah?
Khusnul khotimah adalah suatu kondisi dimana seorang mukmin diberi taufiq oleh Allah sebelum datangnya kematian.
(BACA : Pasca Jupe Meninggal Dunia, Kamar Jupe dibuat Seperti Ini oleh Keluarga)
Untuk meninggalkan segala perbuatan yang mendatangkan murka Allah Azza wa Jalla, bersemangat melakukan ketaatan dan mengerjakan berbagai kebaikan kemudian dia menutup usianya dengan kebaikan.
Lalu beberapa khusnul khotimah yang dirinci oleh para ulama.
Dasarnya dalil-dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Ini diantaranya.
1. Seseorang yang mengucap kalimat ‘Laa ilaaha illallah‘
“Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah ‘Laa ilaaha illallooh’ maka dia akan masuk Surga.” (HR. Abu Dawud)
2. Meninggal dengan keringat di dahi
“Dari Ibnu Buraidah dari ayahnya bahwa ia berada di Khurasan, ia menjenguk saudaranya yang sakit, ia menemuinya tengah sekarat dan dahinya berkeringat, ia berkata: Allaahu Akbar, aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Orang mu`min meninggal dunia dengan (mengeluarkan) keringat didahinya.” (HR. Ahmad).
3. Meninggal saat malam Jum’at atau di siang hari Jum’at
“Tidaklah seorang muslim meninggal dunia di hari Jum’at atau pada malam Jum’at kecuali Allah akan menjaganya dari fitnah kubur.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi).
(BACA : Cerita Penjaga TPU Pondok Ranggon di Makam Jupe, Sampai Ada Hal yang Bikin Keluarga Kecewa)
4. Meninggal karena tho’un (penyakit wabah atau sampar)
"Mati karena penyakit sampar adalah syahid bagi setiap muslim.” (HR. Bukhari).
5. Wafateninggal karena sakit perut, atau penyakit yang berhubungan dengan perut.
“Barangsiapa yang mati karena sakit perut maka dia adalah syahid.” (HR. Muslim).
6. Wafat karena tenggelam, karena kejatuhan bangunan atau tebing.
“Orang yang mati syahid itu ada lima; orang yang meninggal karena penyakit tha’un, sakit perut, tenggelam, orang yang kejatuhan (bangunan atau tebing) dan meninggal di jalan Allah.” (HR. Bukhari).
7. Meninggal dalam suatu urusan di jalan Allah (Sabilillah) .
Seperti seseorang yang meninggal dalam perjalanan dakwah atau meninggal sewaktu mengajar ilmu agama atau ketika melakukan amal kebajikan kepada sesama yang diniatkan.
Sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Bukhari diatas. Fisabilillah adalah berjuang di jalan Allah juga dalam pengertian luas sesuai dengan yang ditetapkan oleh para ulama ikhlas karena Allah.
8. Wanita yang meninggal karena melahirkan anaknya.
“Terbunuhnya seorang muslim terhitung syahid, kematian karena wabah thaun terhitung syahid, kematian karena sakit perut terhitung syahid, kematian karena tenggelam terhitung syahid dan seorang wanita yang mati karena melahirkan anaknya terhitung syahid.” (HR. Ahmad).
9. Terbunuh karena mempertahankan hartanya atau kehormatannya.
“Barangsiapa yang terbunuh karena mempertahankan hartanya maka dia syahid, barangsiapa yang terbunuh karena memeprtahankan agamanya maka dia syahid, barangsiapa yang terbunuh karena mempertahankan nyawanya maka dia syahid dan barangsiapa yang terbunuh karena memeprtahankan keluarganya maka dia syahid.” (HR. Tirmidzi).
10. Meninggal dalam keadaan mengerjakan kebaikan atau amal sholeh. Seperti seseorang yang meninggal dalam keadaan sholat, melaksanakan ibadah haji, bersilaturahmi dan sebagainya.
“Barangsiapa yang meninggal ketika mengucap ‘Laa ilaaha illallah’ ikhlas karena maka dia masuk Surga, barangsiapa yang berpuasa pada suatu hari kemudian meninggal maka dia masuk Surga, dan barangsiapa yang bersedekah ikhlas karena Allah kemudian dia meninggal maka dia masuk Surga.” (HR. Ahmad)