Grid.ID - Keberadaan transportasi online selalu disikapi dengan sikap negatif, mulai dari demo penolakan dengan melakukan aksi mogok hingga perlakukan yang kurang manusiawi terhadap pengemudi tarnsportasi online.
Selama tahun 2017 saja sudah tercatat beberpa aksi penolakan dengan menggelar aksi mogok para sopir angkot.
Aksi itu tidak hanya terjadi di Jakarta tetapi merebak ke beberapa daerah mulai dari Malang yang terjadi pada Senin (7/3/2017), Tangerang (8/3/2017), dan Bandung pada Kamis (9/3/2017).
Mereka menolak transportasi berbasis aplikasi online, seperti Go-Jek, Grab, dan Uber beroperasi.
(BACA Terkuak, Satu Lembar Kertas yang Membuat Hidup Jupe Berbalik 180 Derajat)
Tuntutan para pengemudi angkutan publik sama yakni mendesak pemerintah melarang transportasi berbasis aplikasi online.
Alasan mereka seragam, yang beranggapan transportasi berbasis aplikasi telah merebut sebagian pendapatan mereka.
Padahal transportasi online justru sangat membantu masyarakat dalam mendapatkan akses transportasi.
Aksi penolakan yang kurang terpuji justru terjadi dengan melakukan ancaman terhadap pengemudinya.
(BACA Ini Lho, Biaya Vaksin Kanker Serviks Agar Tidak Terlambat Seperti Jupe)
Pelakunya entah pengemudi transportasi konvensional maupun petugas yang semena-mena bertindak.
Kejadian penolakan ini ada di Yogyakarta.
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |