Grid.ID - Tren terbaru untuk menjaga tubuh agar tetap terjaga, Dr. Tania Dempsey dari Rrmonk Integrative Medicine menjelaskan bahwa diet makro mengambil penekanan dari kalori sebagai gantinya.
Memprioritaskan proporsi protein, lemak, dan karbohidrat yang dikenal sebagai makro.
(BACA: Dianggap Baik Untuk Diet, Susu Ini Malah Bisa Sebabkan Penyakit Parkinson )
Makro diet berasumsi bahwa kamu memerlukan lebih banyak protein dan karbohidrat dalam proporsi yang cukup setara, tetapi lemak pada tingkat yang lebih rendah.
Rasio yang pada umumnya, menurut Dempsey adalah 40, 40 dan 20 yang dipecah menjadi 40 persen protein, 40 persen karbohidrat, dan lemak 20 persen.
Dalam bentuk takaran makanan ini, mungkin akan terlihat seperti hidangan steak kecil (protein), beberapa minyak zaitun dan beberapa sayuran (karbohidrat).
(BACA: Nggak Hanya Buat Mood Kamu Baik, Kopi juga Baik Untuk Kesehatan Kulit Loh!)
Alasan lain diet makro yang mendapatkan lip service adalah karena gaya hidup dan pilihan makanan.
Sebagai ahli nutrisi, guru yoga dan penulis, Keri Gans menjelaskan, "Pola makan makro mempromosikan makanan yang ditanam secara lokal atau organik yang baik pada lingkungan.”
Ahli diet Shannon A. Gracia mengatakan diet makro akan membantu kamu mulai memperhatikan berapa banyak makan siang dan malam hari.
Gracia menjelaskan, mengetahui ukuran porsi dan nutrisi dalam makanan yang kita makan penting untuk mencapai gaya hidup sehat. (*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya