GRID.ID - Ingat Frank Lampard?
Sosok pria satu ini merupakan sosok populer di mata pecinta bola.
Dia menjalani karir yang sukses bersama Chelsea di Liga Inggris.
Kini Lampard telah pensiun, tapi sosoknya masih melekat sebagai pesepakbola sukses.
( BACA JUGA : Gara-gara Tari Ular, Mempelai Wanita Batalkan Pernikahan di Detik-detik Akhir )
Nah, media Inggris, The Sun, membuat penelusuran mengejutkan terkait Frank Lampard.
Rumah mewah milik Lampard, yang ada di London, ternyata dijadikan rumah bordil!
Rumah itu disewa oleh seorang wanita bernama Davina Ward (37), seorang wanita yang dikenal sebagai pelacur kelas atas.
Davina mengungkapkan, dia memang kerap melayani pelanggannya di rumah tersebut.
Untuk mendapatkan jasa Davina, pelanggan harus merogok kocek tak main-main.
Tarifnya sebesar Rp 7 juta per jam.
Pelanggan bahkan bisa mendapatkan DVD aksi bercinta mereka dengan Davina, dengan tambahan biaya Rp 1,7 juta.
Wartawan The Sun yang menyamar sebagai pelanggan, mengungkap bahwa Davina, yang mengiklankan diri dengan nama Stacey, juga menjual kokain di rumah itu.
Tak kalah mengejutkan adalah peralatan 'pribadi' Davina di dalam rumah Lampard.
Banyak peralatan seks sadomachosis di sana, seperti pecut, maupun tali gantungan.
Davina mengaku menyewa rumah Lampard itu dengan harga Rp 59 juta per bulan.
Dia sendiri mengaku sebagai instruktur fitness.
Tapi, dia secara terbuka juga mengiklankan diri sebagai pekerja seks komersial.
Menurut The Sun, teman dekat Lampard mengungkapkan bila Lampard akan terkejut mengetahui hal ini.
Lampard sebelumnya dikenal sebagai pesepakbola 'lurus' yang jauh dari kehidupan malam.
Bersama istrinya, Christine Bleakley, Lampard hidup di rumahnya yang lain.
"Frank jelas tak tahu soal ini. Dia akan mengusut kasus ini secepatnya," ujar seorang teman Lampard.
Davina mengaku suka tinggal di rumah milik Lampard.
"Rumah ini sempurna. Ada taman di atap, aku menyukainya," ujar Davina.
"Di sini aku punya banyak pilihan lingerie maupun pakaian untuk bercinta. Aku suka bercinta dengan tubuh dilumuri minyak," katanya. (*)
Penulis | : | Aji Bramastra |
Editor | : | Aji Bramastra |