Grid.ID - Seorang ibu dari backpacker asal Belgia yang ditemukan tewas menemukan fakta lain dari tewasnya putrinya.
Awalnya, putrinya yang bernama Ellise Dallmange (30) dilaporkan meninggal dunia setengah digigit kadal berbisa di sebuah resor terkenal di Thailand.
Elise Dallemange ditemukan tewas di hutan pulau Koh Tao, Thailand, delapan hari setelah dia mengatakan akan kembali ke Belgia.
Banyak yang menyebutkan bahwa Pulau Koh Tao adalah pulau kematian.
Koh Tao adalah sebuah pulau yang terdapat di tengah-tengah teluk Siam, provinsi Surat Thani, Thailand.
(BACA Tragis, Pemain Film Porno Jepang Ini Meninggal Saat Syuting, Tak Disangka Bukan Penyakit Penyebabnya)
Kematian Elise Dallemange di pulau Koh Tao terjadi pada bulan April 2017 namun baru diumumkan pada hari Kamis, 29/6).
Kasus kematian ini adalah kasus kedelapan tewasnya wisatawan dalam tiga tahun terakhir.
Terparah adalah kasus kematian turis Inggris yang terjadi pada tahun 2014.
Hannah Witheridge (23) dan David Miller (24) ditemukan terbunuh secara brutal di sebuah pantai di pesisir .
(BACA Pasangan Suami Istri Pejabat Ini Tak Merayakan Lebaran, Penyebabnya Bikin Geram Masyarakat)
Kabar baiknya, pelaku pembunuhan ini yang merupakan warga negara Myanmar sudah ditangkap dan didakwa atas pembunuhan yang dilakukannya.
Saat ini pelaku menghadapi tuntutan hukuman mati dari pihak otorisasi Thailand.
Dalam kasus meninggal Elise, pihak kepolisian setempat mengatakan bahwa Elise melakukan bunuh diri.
Anehnya, di tempat kejadian perkara tidak ditemukan catatan atau pesan terakhirnya.
Penanganan kasus ini pun pihak kepolisian juga dikritik karena lambat dan terkesan menutupi sesuatu.
(BACA Kejam dan Arogan! Sopir Taksi Online Diminta Telanjang di Tengah Hiruk Pikuk Penumpang Bandara)
Penyidik ??kini telah diperintahkan untuk membuka kembali penyelidikan setelah ibu Elise Dallemange, Michele van Egten, meragukan kesimpulan awal mereka.
Menurut ibunya, Elise Dallemange tinggal di sebuah retret yoga dan tantra yang lokasinya ada di Asia, India dan Australia selama dua tahun terakhir ini.
Dia tinggal dengan gurumua dan telah bergabung dengan sebuah kelompok yang terkait dengan gerakan Sathya Sai Baba India.
Pada tanggal 17 April 2017, Elise Dallemange menghubungi ibunya, Michele van Egten dan memberitahukan bahwa dia akan pulang ke rumah.
Elise pun telah memesan tiket ke Bangkok.
(BACA Kejam, Konsumen Sepihak Membatalkan Pesanan Go Food, Pengemudi Rugi Ratusan Ribu)
Michele van Egten tak percaya polisi yang melaporkan bahwa Dallemange menggantung dirinya di pohon.
Berdasarkan laporan dan otopsi tidak menunjukkan bahwa tidak ada luka bunuh diri di tubuhnya.
"Kami takut ada orang lain yang terlibat. Saya tidak bisa menerima mengapa putri saya dilaporkan bunuh diri," kata Michele van Egten yang dikutip Grid.ID dari Telegraph.
Michele van Egten menambahkan bahwa putrinya tidak menunjukkan gejala depresi dan ingin bunuh diri.
Saat pembicaraan terakhir untuk memberitahu kepulangannya, anaknya terlihat normal dan senang.
Kepala kepolisian distrik Koh Tao, Letnan Kolonel Chokchai Suthimek, marah saat dihubungi oleh The Telegraph untuk meminta konfirmasi keberatan dari ibu Elise.
"Tidak ada tanda-tanda pembunuhan," kata Chokchai Suthimek yang mengacu pada laporan otopsi.
Kecurigaan ibu Elise mendasar karena hasil laporan otopsi belum dikirimkan ke dirinya.
Dalam sebuah konferensi pers sebelumnya,Chokchai Suthimek mengatakan bahwa hasil forensik menunjukkan bahwa Dallemange meninggal karena kekurangan oksigen akibat tali.
Chokchai Suthimek menyangkal juga bahwa Elise Dallemange meninggal karena dimakan hewan. (*)
3 Shio Dijuluki Cewek Sigma, Si Paling Mandiri dan Punya Karisma Kuat, Pantas jadi Incaran Cowok
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |