Grid. ID - Tidak disangka, satu di antara nenek tertua di dunia ternyata ada di Indonesia, tepatnya di Desa Sadang, Nanggulan, Wates, Kulonprogo.
Pada usia 117 tahun, nenek Suparni tetap bugar dan masih sanggup beraktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tak hanya itu, pendengaran dan penglihatan nenek Suparni juga masih tajam tak tergerus usia tua.
Ia juga masih bisa berbicara dengan lugas ketika menceritakan bagaimana kisah hidupnya meskipun tampak giginya telah ompong.
Dalam sebuah video singkat yang dikirimkan kepada TribunWow.com, nenek Suparni membocorkan rahasia umur panjangnya tersebut.
( BACA Artis Yang "Pensiun" Karena Menikah dengan Anggota TNI... Kehidupannya Berubah Banget! )
Bandingkan Kesederhanaan Jokowi dengan Habib Rizieq, Fahri Hamzah Tuai Hujatan!
Sebenarnya, tak ada hal khusus yang dilakukan oleh nenek Suparni terkait rahasia umur panjangnya itu.
Pola makan dan aktivitasnya juga sama dengan apa yang dilakukan oleh kebanyakan orang lainnya.
Namun yang berbeda adalah mengenai keluasan hati nenek Suparni dalam menerima semua nikmat yang Tuhan telah berikan kepadanya.
Dalam istilah Jawa, nenek Suparni ini "Nrimo Ing Pandum" atau menerima segala yang Tuhan berikan kepadanya.
( BACA Wah, Raffi Ahmad Terkejam dan Mulut Menganga Karena Ciuman Mendadak Nagita Slavina... Kok Kok? )
Berpikir cerdas, bersikap ikhlas, dan tekun bekerja, itulah yang menjadikan nenek Suparni berumur panjang hingga sampai saat ini.
Nenek Suparni juga menceritakan sejarah hidupnya yang panjang dan berliku.
Dalam kehidupan rumah tangganya, ia dikaruniai dua anak, yang lahir pada tahun 1954 dan 1957.
Namun ada kisah pilu yang dirasakan oleh nenek Suparni dalam kehidupan rumah tangganya.
Ia ditinggalkan oleh sang suami pada tahun 1965 dan lama tak kembali.
Nenek Suparni mengungkapkan jika suaminya telah beristri lagi ketika pergi meninggalkan dirinya beserta kedua anaknya.
Mendengar kenyataan tersebut, nenek yang rambutnya sudah memutih itu mengaku tak mau menikah untuk yang kedua kalinya.
Padahal ada orang kaya yang menginginkan dirinya untuk dipersunting menjadi istri.
Bahkan pria kaya tersebut akan menyekolahkan anak-anaknya hingga jenjang tertinggi.
( BACA Inilah Sosok Pencetus THR Pertama di Indonesia... Kamu Wajib Kenalan! )
Namun nenek Suparni menolak tawaran pria kaya tersebut lantaran memikirkan nasib anak-anaknya kelak.
Ia tak bisa membayangkan bagaimana jadinya nanti jika anak-anaknya memiliki ayah tiri.
Nenek Suparni juga menceritakan kisah ketika suaminya yang dahulu pergi, pernah kembali pulang ke rumah.
Saat itu sang suami meminta untuk tidur bersama, tetapi nenek Suparni malah menolak permintaan tersebut dan memilih tidur di lantai.
Ia mengaku tak lagi merasakan rindu kepada suaminya yang tega pergi dan lama tak kembali.
Sambil tertawa terbahak-bahak, nenek Suparni menceritakan kisah tersebut.
Meski telah lama ditinggal pergi, ia tetap berperilaku baik kepada suaminya.
Bahkan ia memberikan beberapa uangnya ketika sang suami hendak pergi lagi meninggalkan nenek Suparni.
Dalam hidupnya, nenek Suparni tak banyak menginginkan gemerlapnya nikmat dunia.
Ia hanya ingin hidup sehat sentosa.
Baginya, kesehatan merupakan nikmat besar dari Tuhan yang melebihi nikmat kekayaan.
Nenek Suparni juga berpesan, dalam hidup yang hanya sekali, manusia harus senatiasa menggunakan potensi akalnya.
Melalui kecerdasan, manusia bisa hidup memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan.
Geregetan dengan Tingkah Suami Barunya, Musdalifah Mantap Gugat Cerai
Menurutnya manusia tidak boleh merasa "nggrantes" atau "ngenes" dalam hidup.
( BACA Hmmm... Benarkah Ibunda Malu Terhadap Awkarin? Ini Jawabannya.... )
Nikmat dari Tuhan sangat melimpah diberikan, tetapi kebanyakan manusia kurang bersyukur atas-Nya.
Nah. klo penasaran dengan sosok nenek Suparni!
Berikut ini video wawancara lengkap dengan nenek Suparni yang dikirimkan kepada Grid.ID dari TribunWow.com. (Fachri Sakti Nugroho/TribunWow.com)
Kocak, Dian Sastrowardoyo Ikutan Tren Makan 12 Anggur di Bawah Meja Saat Pergantian Tahun, Auto Nyesel Gegara Ini
Penulis | : | Dosir Weis |
Editor | : | Dosir Weis |