Menurut informasi, Nurul tinggal di Bali bersama suaminya yang bekerja di Kantor Imigrasi Bali.
Tatkala proses melahirkan itu sedang ditangani oleh dokter dan para awak kabin pesawat, pilot in command Batik Air, Captain Rakazoni, memberitahu petugas menara pengawas (Air Traffic Controller/ATC) Bandara I Gusti Ngurah Rai bahwa ada penumpang yang butuh penanganan medis segera, dan perlu disiapkan ambulans.
(Baca : Pramugari Beri Layanan Plus di Pesawat, Netizen Pun Geram dan Memboikot Maskapai )
Pukul 09.05 Wita, pesawat mendarat, dan sekitar 10 menit kemudian sudah di area parkir.
Petugas jemput si bayi dan ibunya di kabin, dibawa turun dan dimasukkan ambulans KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) yang sudah siaga.
Mereka lantas bergegas dibawa ke Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu Kedonganan, Badung.
"Sekira pukul 08.40 Wita, pilot menghubungi Air Traffic Controller (ATC) lalu diteruskan kepada Apron Movement Control (AMC) Tower."\
(Baca : Cantiknya Serangga, Ini Tips Memotretnya Secara Detil Pakai Ponsel )
"Disebutkan bahwa pesawat membutuhkan ambulans KKP karena ada satu penumpang mengalami pendarahan," jelas Arie Ahsanurrohim, Kepala Bagian Komunikasi dan Legal Bandara I Gusti Ngurah Rai, dalam penjelasannya kemarin.
"Peristiwa seperti ini sangat jarang terjadi di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Selama tahun 2017, ini kasus yang pertama," tutur Arie.
Sementara itu, Public Relations Manager Lion Air Group, Andy M Saladin saat dikonfirmasi Tribun Bali membenarkan adanya kejadian penumpang melahirkan di dalam pesawat Batik Air.
Batik Air merupakan bagian dari Lion Air Group.